SIAK

Rapat Evaluasi Penanganan Penularan Covid-19 di Kabupaten Siak, Ini Kata Alfedri


Loading...

SIAK- Bupati Siak Alfedri pimpinan rapat Evaluasi Penanganan Penularan Covid-19 di Kabupaten Siak, yang dilaksanakan di Ruang Bandar Siak Lantai II Kantor Bupati Siak, Kamis (15/4/2021).

Dalam sambutannya, Bupati Siak Alfedri mengatakan bahwa akhir-akhir ini di Kabupaten Siak, jumlah terpapar Covid-19 semakin meningkat.

“3 Minggu yang lalu, kita masuk kedalam zona kuning, akan tetapi dalam 10 hari terakhir jumlah yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Siak meningkat. Bisa dalam 1 hari jumlah kasus terpapar Covid-19 mencapai 29 orang, dan untuk semalam jumlah yang terpapar Covid-19 7 orang sebelumnya berjumlah 17 orang”, jelas Alfedri.

Melihat keadaan yang seperti ini, kata Alfedri, Kita harus melaksanakan rapat evaluasi penularan Covid-19 di Kabupaten Siak, yang diikuti oleh seluruh Camat, Lurah maupun Penghulu. Agar bisa menekan angka penularan Covid-19 di Kabupaten Siak. Apalagi saat ini hampir diseluruh Kampung Se-Kabupaten Siak sudah terpapar Covid-19.

Loading...

“Untuk saat ini, Kecamatan yang memiliki jumlah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Siak paling tinggi adalah Kecamatan Tualang 1112 kasus, Kecamatan Siak 412 kasus dan Kecamatan Dayun 229 kasus”, kata Alfedri.

Oleh karena itu, selalu tegakkan Protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Seperti selalu memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman, agar jumlah penularan Covid-19 di Kabupaten Siak bisa berkurang jumlahnya.

Dalam kesempatan ini, Alfedri juga menyampaikan Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 07 tahun 2021, tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro, dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019, di tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019.

“Didalam Intruksi ini, ada beberapa kriteria dan Zona dalam suatu RT di suatu Kampung, yakni Zona Hijau, tidak adanya jumlah kasus positif didalam RT tersebut. Zona Kuning, adanya jumlah kasus positif sebanyak 1-2 kasus dalam seminggu di RT tersebut, dengan skenario pengendalian yakni melacak kontak erat dengan pasien, melakukan isolasi mandiri bagi pasien positif, dengan pengawasan yang ketat”, jelas Alfedri.






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]