Pilihan
Dikecam Dukung Jokowi, TGB: Jangan Kutip Ayat Perang Demi Pilpres 2019
	
					MEDIALOKAL.CO – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zanul Majdi mengaku mendapat banyak kecaman dan hujatan lantaran mendukung Jokowi 2 periode.
TGB pun menyatakan tidak masalah dirinya dihujat. Namun dia mengingatkan agar tokoh politik dan ulama tidak memperkeruh sasana menjelang Pilpres 2019 dengan mengutip ayat perang dari Alquran.
Menurut TGB, Pilpres 2019 bukan perang. Karena itu, TBG menyesalkan sikap sejumlah tokoh yang mengibaratkan Pilpres 2019 sebagai perang antara haq dan bathil.
“Siapa pun yang mendengar ucapan saya ini, tokoh tokoh, guru guru yang saya muliakan, berhentilah berkontestasi politik dengan mengutip ayat ayat perang dalam Alquran. Kita tidak sedang berperang. Kita ini satu bangsa. Saling mengisi dalam kebaikan,” ucap TGB.
 
TGB juga tidak mempersoalkan namanya dicoret dari daftar calon pesiden yang direkomendasikan alumni 212 lantaran mendukung Jokowi 2 periode.
Menurut TGB, dukungan yang diberikan kepada Jokowi semata-mata sikap pribadinya demi menjaga keutuhan berbangsa bernegara.
“Keputusan ini saya ambil setelah 4 tahun. Saya melihat, menilai pasca pemilu daerah kemarin pembelahan umat ini luar biasa,” katanya.
Tak Perlu Dibesar-besarkan
Sikap politik TGB yang mendukung Joko Widodo dua periode tidak aneh dan tidak perlu dibesar-besarkan. TGB yang sudah menjabat gubernur NTB dua periode ingin naik kelas ke level nasional.
“Adalah hal logis jika beliau mulai menaikkan pamor untuk bisa duduk sebagai tokoh nasional,” kata pengamat politik Ray Rangkuti kepada redaksi, Sabtu (7/7).
Ray berpendapat, ajang Pilpres 2019 adalah salah satu pintu masuknya. Minimal targetnya bisa duduk di kursi kabinet.
Dengan begitu, TGB ditasbihkan sebagai salah satu tokoh nasional yang kemungkinan bisa diperhitungkan pada Pilpres 2024 yang akan datang.
“Sebab merebut posisi capres atau cawapres saat ini, jelas terlalu jauh melompat (bagi TGB). Butuh satu tangga lagi,” ujar Ray.
Lalu kenapa TGB memutuskan arah politiknya kepada Jokowi. Jelas Ray, itu lebih dikarenakan Jokowi memiliki kans yang cukup besar untuk memperoleh kemenangan.
Terkait anggapan publik sikap TGB tersebut sebagai kutu loncat, jelas Ray, sejatinya politik itu tidak ada yang hitam putih.
“Karena elit politik itu basis aktivitasnya adalah pragmatis,” pungkasnya menyindir.(*)
Sumber : POJOKSATU.id
                                    

Berita Lainnya
PDKB PLN UPT Padang Sukses Ganti Insulator Tension di SUTT 150 kV Kiliranjao–Teluk Kuantan II Tanpa Padam
Peringati Hari Sumpah Pemuda, PLN Pastikan Keandalan Sistem Transmisi di GITET Muara Enim
PLN ULTG Teluk Lembu Sukses Atasi Hotspot Wave Trap di GI Garuda Sakti, Jaga Keandalan Transmisi Sumatera
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Pastikan Keandalan Sistem Listrik melalui Rekomisioning SLO Kubikel 20 kV di GI Dumai
PLN UP2B Sumbagteng Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Lewat Sinergi Bank Sampah Pasie Nan Tigo
Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan: PLN Hadirkan Akses Listrik bagi 31 Rumah di Tapanuli Tengah dalam Semangat HLN ke-80
PDKB PLN UPT Padang Sukses Ganti Insulator Tension di SUTT 150 kV Kiliranjao–Teluk Kuantan II Tanpa Padam
Peringati Hari Sumpah Pemuda, PLN Pastikan Keandalan Sistem Transmisi di GITET Muara Enim
PLN ULTG Teluk Lembu Sukses Atasi Hotspot Wave Trap di GI Garuda Sakti, Jaga Keandalan Transmisi Sumatera
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Pastikan Keandalan Sistem Listrik melalui Rekomisioning SLO Kubikel 20 kV di GI Dumai
PLN UP2B Sumbagteng Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Lewat Sinergi Bank Sampah Pasie Nan Tigo
Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan: PLN Hadirkan Akses Listrik bagi 31 Rumah di Tapanuli Tengah dalam Semangat HLN ke-80