Sempena Hari Mangrove Se-Dunia, Inisiatif dari Kampung, Akselerasi Rehabilitasi Mangrove


Loading...

PEKANBARU, Medialokal.co - Jikalahari, bersama Kelompok studi lingkungan hidup dan masyarakat (Keslimasy) Bengkalis, Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) Indragiri Hilir, mahasiswa pecinta alam  bersama masyarakat terus meningkatkan upaya rehabilitasi mangrove melalui penanaman pada lahan mangrove kritis. 

Sejak 2014 lalu keslimasy telah melakukan studi rehabilitasi mangrove di kawasan konservasi hutan mangrove Desa Air Putih. Keslimasy telah menanam seluas 5 hektar bersama partisipasi masyarakat dengan teknik rehabilitasi pengkayaan tanaman mangrove jenis Rizhophora Apiculata, Rizhophora Mucronata, Bruiguera, xylocarpus dan lain-lain. Studi rehabilitasi ini dinilai berhasil dengan kondisi mangrove yang ditanam tumbuh dengan baik. 

Keslimasy berkomitmen akan terus berpartisipasi dalam upaya rehabilitasi mangrove dan melakukan kajian serta pendampingan bagi masyarakat untuk Bengkalis lestari.  

“Kami melakukan langkah-langkah untuk mendukung kebijakan pemerintah baik daerah maupun pusat dalam rehabilitasi manrove,” kata Muhammad Iskandar, Ketua Keslimasy.

Loading...

Dirinya berharap partisipasi masyarakat mampu menjadi subyek yang memanfaatkan mangrove dan menumbuh kembangkan kearifan lokal sebagai ekonomi kreatif masyarakat. 

Sempena memperingati hari mangrove dunia Keslimasy pada 27 Juli akan lakukan pengibaran bendera putih di pantai utara pulau Bengkalis sebagai bentuk prihatin atas Pulau Bengkalis yang saat ini darurat abrasi dan mangrove yang tersisa.  

Pada 19 Juli 2021, BDPN bersama Jikalahari, Pemerintah Desa Tanjung Pasir dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala Suluh, Mapala Humendala, Mapala Phylomina, Mafakumpala, KPA EMC dan Brimaspala Unisi) melakukan aksi penanaman 5000 mangrove pada perkebunan kelapa rakyat yang mati akibat intrusi air laut. Penanaman dilaksanakan di Dusun Sungai Bandung, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah, Kabupaten Indragiri Hilir dengan tema “Mangrove Terbilang, Masa Depan Gemilang” 

“Ini aksi kecil yang dapat kita lakukan, harapan kita setelah apa yang kita inisiasi akan bisa menarik simpati banyak pihak untuk terlibat dalam penyelamatan kebun kelapa masyarakat ini. Mungkin yang perlu diperhatikan nasib petani-petani kelapa sebanyak 200 KK yang kebunnya terdampak luapan air laut seperti saat ini. Apalagi dengan kondisi pandemi, semua pada susah, kebun hancur, dan apa yang bisa kita perbuat?” kata Zainal Arifin, Direktur BDPN. 

“Harapan kita kedepan bisa melakukan dan berbuat lebih banyak lagi tentunya dengan dukungan Jikalahari dan mitra jaringan. Kepada masyarakat yang ingin terlibat, ayok kita sama-sama bersama menjaga kelestarian mangrove dan menyelamatkan kebun kelapa sebagaimana tema kita “Mangrove Terbilang, Masa Depan Gemilang,” sebut Zainal Arifin. 

Inisiatif yang muncul dari daerah, baik Keslimasy di Bengkalis dan BDPN di Indragiri Hilir merupakan penyemangat dan mengakselerasi rehabilitasi mangrove yang rusak bersama masyarakat tempatan.  

"Apa yang dijalankan Keslimasy, BDPN, sejalan dengan platform Forum Gambut dan Mangrove (FGM) yang mendorong masyarakat sebagai garda terdepan dalam restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove,” Kata Okto yugo Setiyo, Wakil Koordinator Jikalahari. 

Sebelumnya, Jikalahari dan Walhi Riau telah meluncurkan platform FGM yang mendorong restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove dengan: 

1. Membuka ruang pertisipasi publik dalam keikutsertaan pencapaian target restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove berdasarkan Perpres 120 Tahun 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove; 

2. Meningkatkan pelibatan dan peran serta masyarakat dalam perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di Indonesia; 

3. Mensinergikan kepentingan pemerintah, masyarakat sipil dan komunitas dalam pencapaian restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di Indonesia. 

“Di hari mangrove se-dunia, 26 Juli ini, akselerasi pemulihan serta perlindungan gambut dan mangrove yang partisipatif adalah kunci mitigasi perubahan iklim serta mencegah bencana ekologis,” kata Okto. 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]