Penjinak Api Lumpuh Warga Minta Para Organisasi di Bagan Sinembah Kumpulkan Koin


Loading...

ROKANHILIR - Penjinak Api atau biasa dikenal dengan Pemadam Kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Rokanhilir yang ditempatkan di Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah sudah tak layak alias lumpuh.

Dari beberapa kejadian kebakaran di Bagan Sinembah, Mobil Merah dengan Jargon " Pantang Pulang Sebelum Padam" ini harus terseok-seok untuk menjinakkan api.

Kondisi ini membuat proses pemadaman tak pernah berhasil, namun dengan semangat juang tinggi petugas tetap "membujuk" si tua untuk menjinakkan api meski hasilnya nihil.

Seperti tadi malam Selasa (28/09/2021) sekira pukul 23.00 wib, si tua dipaksa untuk melakukan pemadaman kebakaran di jalan Bukit Pembangunan Kelurahan Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah meski terlihat kebocoran sana sini. Hasilnya 21 rumah petak tetap menjadi abu.

Loading...

Deni, warga yang ditemui di lokasi meminta para organisasi di Bagan Batu ini untuk segera bertindak untuk memberikan solusi terhadap pengadaan mobil Damkar.

"Saya lihat yang banyakan organisasi di Bagan Batu ini, cobalah mereka bersatu untuk kumpul koin, biar ada dulu mobil Damkar yang layak di Bagan Batu ini," pintanya.

Dilansir dari inforohil.com, Komandan Satgas Damkar Bagan Batu, Gunawan dikonfirmasi membenarkan kebocoran itu. Dijelaskannya, kebocoran berasal dari konektor selang yang memang sudah seharusnya diganti.

“Itu dari konektor selang, mesin pompanya juga rusak-rusak,” ungkap Gunawan.

Gunawan juga menjelaskan, mobil Damkar hibah dari Pemprov Riau itu sudah cukup tua. Dimana mobil Damkar itu dihibahkan pada tahun 2003 lalu.

“Ada 2 unit tahun 2003 lalu, yang satu di bengkel, mau diperbaiki belum ada biaya. Sengaja dititipkan di bengkel, karena kalau diparkirkan di Pos, dianggap warga kondisinya standby, padahal tidak,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang dirangkum, rumah kontrakan tersebut milik Vera alias Iyut dan Gultom.

Peristiwa itu bermula saksi Andre (16) yang mencium aroma kebakaran. Saat itu, Andre memberitahukan kepada ibunya, Yani (40). Dimana api berasal dari rumah sebelahnya yang dihuni oleh Karin.

Saat melihat api sudah berkobar keduanya pun langsung keluar menyelamatkan diri karena dinding rumah terbuat dari papan sehingga api dengan cepat menyebar ke seluruh kontrakan yang ada disekitarnya.

Informasi yang dirangkum, kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Namun hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian belum memberi keterangan resmi.

Sementara itu, Lurah Bagan Batu Kota, Riwansyah STTP MSi saat ditemui mengungkapkan bahwa rumah warga yang terbakar sebanyak 21 pintu.

“Milik Vera alias Iyut ada 7 pintu, dan milik Gultom ada 13. Tapi tidak semua ada yang menempati,” terang Lurah.

Untuk kerugian, belum diperkirakan namun pihaknya sudah mendata barang berharga dan dokumen penting yang hangus terbakar.

“Ada arsip-arsip dokumen pemerintah Kecamatan Bagan Sinembah Raya, kebetulan pemilik rumah kontrakan yang juga tinggal di situ, kerja di kantor Camat. Uang KAS sosial Kantor Kecamatan Basira sebesar Rp 4.700.000 dan uang pribadi korban Rp 1,5 juta dan perabotan rumah tangga lainnya,” terang Riwansyah.

Selain itu juga ada pengusaha bordir yang terpaksa merelakan mesin dan peralatan Bordir serta perabotan rumah tangga.

“Kami turut prihatin dan berduka atas apa yang menimpa warga, mudah-mudahan warga yang tertimpa musibah diberi kekuatan dan ketabahan,” ucapnya. (ded)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]