Disebut Efektif Lawan Varian Omicron, Tiga Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer


Loading...

MEDIALOKAL.CO -- Dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech mungkin tidak cukup untuk melindungi dari varian Omicron, seperti disampaikan perusahaan farmasi tersebut pada Rabu. Namun Pfizer menekankan, vaksinnya masih efektif setelah suntikan ketiga atau tiga dosis vaksin.

Omicron telah memicu kekhawatiran global terkait tanda bahwa varian baru ini bisa menular lebih cepat daripada varian sebelumnya dan ditakutkan mutasinya yang berlipat-lipat bisa membantu virus menghindari imunitas yang diberikan vaksin. Belum ada kasus kematian yang dikaitkan dengan varian ini.

Dalam hasil penelitian pendahuluan yang diterbitkan pada Rabu, Pfizer/BioNTech menyampaikan vaksin mereka "masih efektif dalam mencegah Covid-19, juga melawan Omicron, jika diberikan tiga kali".

Tapi mereka memperingatkan, "varian Omicron mungkin tidak cukup dinetralisir setelah dua dosis". Demikian dikutip dari AFP, Kamis (9/12).

Loading...

Menurut penelitian laboratorium awal menggunakan serum darah dari orang yang telah divaksinasi, dosis ketiga atau booster (penguat) menghasilkan tingkat antibodi yang sama untuk melawan Omicron seperti yang terlihat setelah dosis kedua dengan varian lain.

Sampel darah dari orang yang telah menerima dua dosis vaksin menunjukkan rata-rata 25 kali lipat pengurangan dalam antibodi penetralisir dibandingkan varian awal virus.

Perusahaan ini menambahkan, bagian lain dari respons imun - mungkin dari sel T - mungkin masih efektif melawan varian tersebut.

"Individu yang divaksinasi mungkin masih terlindungi dari bentuk penyakit parah," tambahnya.

Pfizer menyampaikan, vaksin anti virus corona yang khusus untuk melawan Omicron sedang dalam pengembangan oleh BioNTech, dan akan tersedia pada Maret.

"Walaupun dua dosis vaksin mungkin masih memberikan perlindungan terhadap penyakit parah disebabkan oleh varian Omicron, jelas dari data awal ini perlindungan meningkat dengan tiga dosis vaksin kami," jelas CEO Pfizer, Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman ini muncul setelah hasil penelitian awal lainnya dari sebuah penelitian kecil di Afrika Selatan mengatakan ada penurunan sampai 40 kali lipat kemampuan antibodi vaksin Pfizer-BioNTech untuk menetralkan Omicron, dibandingkan dengan varian Beta sebelumnya.

Hasilnya menunjukkan "bahwa netralisasi terhadap Omicron pasti jauh lebih sedikit dibandingkan dengan netralisasi terhadap varian asli dari Wuhan," kata Willem Hanekom, direktur eksekutif Institut Penelitian Kesehatan Afrika, yang melakukan penelitian.

Tetapi Hanekom mengingatkan penting untuk "sangat berhati-hati" dalam menafsirkan hasil tersebut karena hanya mencerminkan penelitian laboratorium.

"Yang kami butuhkan adalah hasil dunia nyata dari apa yang terjadi di luar sana," katanya kepada AFP.

Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein mahkota di permukaan virus corona dan memungkinkannya menyerang sel.

Mengingat berbagai perubahan pada jenis virus ini, Paul Moss, Wakil Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kedokteran dan Gigi di Universitas Birmingham, mengatakan hasil semacam ini "tidak terduga".

Namun dia mengatakan "bukti yang muncul dari vaksinasi booster menunjukkan bahwa mereka mampu menghasilkan tingkat antibodi yang sangat tinggi yang seharusnya masih memberikan perlindungan yang berharga terhadap infeksi".

Pekan ini, para ilmuwan dari WHO dan pemerintah AS menyampaikan kepada AFP, varian Omicron tidak lebih buruk dari varian virus corona lainnya tapi mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut. WHO mencatat saat ini Omicron telah ditemukan di 57 negara.(*)

Sumber : http://merdeka.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]