Risma Prihatin Anak Penjual Koran Belajar di Pinggir Jalan


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Pemerintah Kota Surabaya memberikan tanggapan tentang seorang anak penjual koran bernama Muhammad Irvian (6) yang belajar di dekat perempatan Jalan Kertajaya, Kota Surabaya. Irvian diketahui belajar di pinggir jalan tersebut sembari menemani ibunya berjualan.

"Kami langsung koordinasikan dengan dinas terkait. Kasihan anaknya, kan kena debu dan bahaya sekali," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser kepada detikcom, Rabu (19/9/2018).

Fikser juga telah melaporkan kejadian ini kepada Wali Kota Tri Rismaharini. Menurut Risma, ia diminta untuk segera menghubungi Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) agar turun tangan menangani siswa Taman Kanak-kanak (TK) B tersebut.

"Ibu (Wali Kota Risma, red) langsung meminta DP5A untuk menanganinya," tambahnya.

Loading...

Fikser menambahkan, Risma pun meminta agar anak tersebut diberi pendampingan, termasuk mencarikan jalan keluar bagi orang tuanya agar tidak lagi membawa anaknya belajar di pinggir jalan.

"Bawa anak dan ibunya, suruh belajar di Gedung Siola. Antar jemput tiap hari usai sekolah biar tidak belajar di pinggir jalan," ungkap Fikser menirukan perintah Risma.

Diberitakan sebelumnya, orang tua Irvian mengaku terpaksa membawa anaknya belajar di pinggir jalan karena tidak ada yang menemani di rumah. 

"Di rumah tidak ada yang menemani. Jadi saya mulai jualan koran menunggu putra saya selesai sekolah, trus saya ajak kesini," tutur sang ibu, Siti Sumriyeh Hasanah.

Tak hanya menulis, wanita berusia 34 tahun itu juga mengajari Irvian untuk mewarnai dan menggambar, termasuk mengaji.

Namun Sumriyeh menegaskan ia tidak berniat mengajak anaknya berjualan koran.

"Tidak ada terbersit sekalipun mengajak anak saya ikut menjual koran. Saya hanya ingin membantu anak saya kalau ada tugas PR yang harus diselesaikan. Taman ini kebetulan juga enak, sejuk," katanya. (jpnn.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]