Loading...

MEDIALOKAL.CO - Kebutuhan akan RAM di ponsel semakin bertambah. Vendor ponsel pun menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan ponsel berkapasitas RAM besar. Oppo misalnya, yang dikabarkan bersiap merilis varian Find X yang dibekali dengan RAM 10 GB. 

Pengamat gadget Lucky Sebastian membenarkan bahwa kebutuhan RAM smartphone kian bertambah. Ini dikarenakan smartphone semakin kencang, semakin banyak fitur dan semakin mampu menjalankan aplikasi-aplikasi berat dan besar yang membutuhkan banyak RAM.

Namun belakangan, menurutnya, vendor smartphone semakin cepat menaikkan kapasitas RAM dan pengertian RAM besar kini sudah mulai salah kaprah. 

"Apakah sistem Android sekarang membutuhkan RAM 10 GB? Tergantung lagi apakah 4 GB cukup? Sebenarnya cukup-cukup saja tergantung seberapa banyak pengguna butuh melakukan multitasking," ujar Lucky, berbincang dengan detikINET, Jumat (28/9/2018). 

Loading...

Jika diperhatikan, pengguna smartphone zaman sekarang, baik yang benar mengerti atau tidak, punya memiliki kesamaan saat mencari smartphone, yakni lebih kritis soal spesifikasinya. 

"Dulu tidak ada yang tanya besaran RAM, hanya soal megapixel kamera. Tidak peduli prosesor yang digunakan apa, hanya mengacu kepada angka inti atau cores. Nah sekarang kalau beli smartphone pasti bertanya berapa besar RAM-nya," terang Lucky. 

Menurut pencetus milis gadget reviewer Gadtorade ini, arah berpikir konsumen seperti ini didorong oleh cara marketing yang dilakukan vendor smartphone itu sendiri. Vendor smartphone memahami bahwa angka-angka seperti besaran RAM atau megapixel kamera paling mudah dicerna konsumen. 

Dia memisalkan pada hasil foto yang sejatinya subjektif. Bagi si A, hasil sebuah foto mungkin bagus, namun mungkin tidak untuk si B. Agar ada keseragaman, megapixel kamera pun ditonjolkan menjadi bagian dari marketing vendor smartphone. Demikian juga halnya dengan RAM. 

"Makanya tak heran, kita akan menemukan konsumen yang berpikir, semakin besar RAM, semakin cepat smartphone. Padahal itu pengertian yang salah," jelasnya. 

RAM mubazir

Sebagai gambaran, Lucky mengibaratkan RAM sebagai jalanan dan aplikasi yang dijalankan sebagai mobil yang melaluinya. 

Jika RAM atau jalanan lebar, banyak mobil (aplikasi) yang sudah keluar dari garasi (storage) bisa standby di sana dan siap jalan kapan saja jika dibutuhkan. 

"Membuka aplikasi di ponsel terasa lebih cepat jika aplikasi tersebut standby di RAM, langsung jalan ketika dieksekusi. Berbeda jika harus dikeluarkan dari garasi (storage) dulu, yang berarti butuh dua tahapan untuk berjalan," ujarnya. 

Namun dikatakan Lucky, Android juga memiliki manajemen RAM. Jika RAM sangat besar tetapi manajemennya ketat, maka aplikasi-aplikasi yang standby di RAM tetapi lama tidak digunakan, akan segera ditutup dan tidak di RAM lagi. 

"Nah, jika RAM 10GB tetapi manajemn RAM ketat, untuk apa sisa RAM yg terlalu besar? RAM besar ini menjadi mubazir," ujarnya.

Soal manajemen RAM ini, Lucky mencontohkan OnePlus ketika pertama kali merilis ponsel dengan RAM 6 dan 8 GB, namun dengan manajemen RAM yang ketat karena menghemat daya. Pengguna protes, kemudian OnePlus pun mengubah manajemen RAM-nya agar tidak terlalu ketat. 

"10 GB RAM berlebihan atau tidak? Tergantung nanti pengguna yang merasakan. Kalau free RAM selalu besar, berarti memang tidak berguna," ujarnya. 

Menurut Lucky, yang penting dari RAM adalah optimal. Tergantung penggunanya, tidak semua orang butuh RAM begitu besar. Hanya saja, konsumen terkadang mudah terbuai rasa aman sehingga menginginkan RAM lebih besar untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan. 

"Mubazirnya kita bayar lebih mahal untuk kapasitas RAM yang tidak pernah kita gunakan," sebut Lucky. 

Tren RAM 10 GB 

Lucky berpendapat, jika RAM 10 GB dirilis sekarang, sepertinya masih belum banyak yang membutuhkan. Namun kita akan sampai pada kebutuhan RAM lebih besar. 

Pasalnya, semakin banyak aplikasi berat yang membutuhkan kapasitas RAM ponsel yang lapang. 

"Game berat seperti PUBG atau Asphalt saja sekarang bisa menggunakan RAM di atas 700 MB. Tetapi aplikasi umum belum. Sekarang ini pengguna RAM 4 GB RAM dan 8 GB belum terdengar banyak keluhan. Tetapi 2 GB sudah banyak yang mengatakan kurang," ujarnya. 

Di luar itu, pada akhirnya hal ini akan memicu brand lain merilis RAM yang sama besar. Tiga tahun lalu, ketika Asus ZenFone 2 dan Xiaomi Mi Note Pro dengan RAM 4 GB dirilis pertama kalinya, hal ini kemudian memicu vendor lain merilis vendor ponsel lain mengeluarkan varian RAM 4 GB. 

Bahkan kemudian, muncul smartphone dengan RAM 6 GB dan 8 GB dalam rentang waktu yang tidak terlalu jauh setelahnya. 

"Dalam tiga tahun kita sudah berlipat ke 8 GB RAM yang mulai umum. Mungkin saja nanti lebih cepat lagi. Mungkin dua tahun lagi RAM 10 GB akan umum. Kalau Oppo memulai sekarang, tahun depan saya rasa berbagai brand juga akan keep up dengan RAM 10 GB," tuturnya.

(detik.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]