Pilihan
DPR Minta Masyarakat Waspadai Politik Konservatif SARA
MEDIALOKAL.CO - Anggota MPR Satya Widya Yudha meminta masyarakat mewaspadai politik konservatif SARA jelang perhelatan Pilpres 2019. Upaya tersebut akan dilakukan kelompok radikal untuk mengikuti jejak Donald Trump di Amerika Serikat.
"Kita harus berusaha sekuat tenaga membendung radiakalisme karena mengancam desintegrasi bangsa. Pilpres bukan persoalan Jokowi dan Prabowo, tapi untuk menjaga persatuan kesatuan dan menyelamatkan NKRI," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu di ruangan wartawan DPR, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Sejak kemenangan Donald Trump itu, kata Satya terjadi pergeseran dunia politik dari politik modern ke politik konservatif. Trend pergeseran tersebut juga masuk ke Indonesia.
"Politik konservatif lahir dari perbedaan yang membawa isu SARA. Dia membawa isu yang membedakan satu dengan yang lain, itulah konservatif. Dia merangkum keberagaman menjadi satu tujuan dan dia menang justru karena keberagamannya, " katanya.
Menurut Satya, kalau ada khotib atau penceramah yang meresahkan masyarakat, pemerintah mesti bertindak dan masyarakat wajib merawat nilai-nilai kebangsaan.
Anggota MPR Sodik Mujahid menuturkan, pemerintah hendaknya tidak gampang mengecap seseorang atau kelompok masyarakat radikal, hanya berbeda pendapat atau melakukan pengembangan terhadap Pancasila .
Dikatakan, sikap radikalisme bisa muncul karena masalah ekonomi dan ketidakadilan. Akan tetapi, fitnah, pemutarbalikan fakta, adu domba dan kekerasan harus diwaspadai.
"Dari segi ideologis dan atheisme tidak perlu dikhawatirkan. Yang saya khawatirkan sekarang radikalisme akibat budaya," ujarnya
Pakar Politik dari UI, Boni Hurgen mengatakan, banyak aktifis HTI masuk instansi negara. Seperti lembaga, kementerian, BUMN, dan TNI/Polri. "Itu fakta, bukan ilusi. Jadi, saat ini ada upaya untuk mengganggu ideologi Pancasila dengan ideologi NKRI Syariah," jelas Boni.
Karena itu dia berharap seluruh komponen bangsa mewaspadai terorisme dan radikalisme yang masuk partai dan mendukung capres tertentu. "Apalagi mereka menghalalkan segala cara untuk merusak kebhinnekaan dan kebangsaan ini," katanya.(spiritriau.com)


Berita Lainnya
PDKB PLN UPT Padang Sukses Ganti Insulator Tension di SUTT 150 kV Kiliranjao–Teluk Kuantan II Tanpa Padam
Peringati Hari Sumpah Pemuda, PLN Pastikan Keandalan Sistem Transmisi di GITET Muara Enim
PLN ULTG Teluk Lembu Sukses Atasi Hotspot Wave Trap di GI Garuda Sakti, Jaga Keandalan Transmisi Sumatera
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Pastikan Keandalan Sistem Listrik melalui Rekomisioning SLO Kubikel 20 kV di GI Dumai
PLN UP2B Sumbagteng Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Lewat Sinergi Bank Sampah Pasie Nan Tigo
Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan: PLN Hadirkan Akses Listrik bagi 31 Rumah di Tapanuli Tengah dalam Semangat HLN ke-80
PDKB PLN UPT Padang Sukses Ganti Insulator Tension di SUTT 150 kV Kiliranjao–Teluk Kuantan II Tanpa Padam
Peringati Hari Sumpah Pemuda, PLN Pastikan Keandalan Sistem Transmisi di GITET Muara Enim
PLN ULTG Teluk Lembu Sukses Atasi Hotspot Wave Trap di GI Garuda Sakti, Jaga Keandalan Transmisi Sumatera
Semangat Sumpah Pemuda, PLN Pastikan Keandalan Sistem Listrik melalui Rekomisioning SLO Kubikel 20 kV di GI Dumai
PLN UP2B Sumbagteng Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Lewat Sinergi Bank Sampah Pasie Nan Tigo
Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan: PLN Hadirkan Akses Listrik bagi 31 Rumah di Tapanuli Tengah dalam Semangat HLN ke-80