Pegang Kartu Suaka, WN Afghanistan Ditolak ke Bali


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Seorang warga negara asal Afghanistan, Mohammad Yousuf Hassan Zeda ditolak masuk ke Bali. Alasannya, Zeda adalah pencari suaka pemegang kartu UNHCR yang berdomisili di Surabaya. 

Peristiwa itu terjadi pada Senin (8/10), pukul 07.30 WITA. Zeda pun langsung dipulangkan melalui Pelabuhan Gilimanuk, Bali. 

"Karena yang bersangkutan ini tidak diperkenankan keluar dari wilayah tempat yang bersangkutan ditempatkan. Jadi WN Afghanistan ini kan (tinggal) di community house yang ada di Surabaya jadi harus berada di wilayah Surabaya dan tidak diizinkan di pelabuhan bandara atau pelabuhan laut. Peraturannya seperti itu," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja Ngurah Mas Wijaya Kusuma ketika dimintai konfirmasi, Selasa (9/10/2018). 

Ngurah menambahkan saat diperiksa petugas Zeda tak bisa menjelaskan tujuan kedatangannya ke Bali. Setelah diberikan penjelasan, Zeda akhirnya langsung dipulangkan. 

Loading...

"Ketahuannya dari pemeriksaan kita di Pelabuhan Gilimanuk, kita kerja sama dengan Satpol PP, TNI/Polri semua penumpang diperiksa data kependudukannya. Kalau di Disdukcapil KTP, identitas diri, untuk WNA paspor dilakukan imigrasi untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya. 

"Pada saat itu juga kita lakukan interview kenapa yang bersangkutan datang ke Bali, terus kita berikan pengertian pengungsi tidak diperkenankan berada atau melakukan perjalanan di luar peruntukannya. Yang bersangkutan ke Bali tidak ada kepentingan yang jelas, wisatapun tidak mungkin karena yang bersangkutan harus berada di wilayah community house tempat dia tinggal," sambung Ngurah.

Selain Zeda, pada Minggu (7/10) pukul 04.30 Wita, Imigrasi juga mengamankan seorang wanita warga negara Uganda di Pelabuhan Gilimanuk. Wanita tersebut diamankan karena tak bisa menunjukkan identitas diri maupun dokumen keimigrasian. 

"Yang bersangkutan diamankan ke kantor imigrasi guna diminta keterangannya serta diberikan kesempatan untuk dapat menunjukan paspor asli miliknya. Berdasarkan pengakuannya dokumennya dititipkan ke biro perjalanan atau agennya," ucap Ngurah. 

Ngurah menyebut kegiatan ini tak lepas untuk menjaga keamanan penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank. Diharapkan pertemuan tahunan itu bisa berjalan lancar tanpa gangguan keamanan. 

"Kami melaksanakan tugas dan fungsi salah satunya keamanan negara untuk menjaga agar terselenggaranya IMF-World Bank Annual Meeting di Nusa Dua ini aman, lancar, dan tidak ada gangguan lainnya," jelasnya. 

(detik.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]