Takut Dipulangkan ke Myanmar, Rohingya Kabur dari Kamp Bangladesh


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Sejumlah pengungsi Rohingya telah kabur dari kamp-kamp pengungsi di Bangladesh. Mereka kabur karena takut dipulangkan ke Myanmar pekan ini.

Otoritas Bangladesh berencana untuk mulai memulangkan para pengungsi Rohingya ke Myanmar pada Kamis (15/11) pekan ini. Namun rencana ini memicu kepanikan di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh. Sejumlah keluarga pengungsi yang masuk dalam kelompok pertama yang akan dipulangkan, telah kabur dari kamp.

"Otoritas telah berulang kali mencoba memotivasi mereka yang masuk dalam daftar pengungsi yang dipulangkan. Namun sebaliknya, mereka justru terintimidasi dan kabur ke kamp-kamp lain," ujar Nur Islam, pemimpin komunitas dari kamp pengungsi Jamtoli, seperti dilansir kantor berita AFP,Selasa (13/11/2018).

Lebih dari 720 ribu warga muslim Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine, Myanmar akibat operasi militer pada Agustus 2017 lalu. Warga Rohingya yang mengungsi mengungkapkan terjadinya pemerkosaan, pembunuhan dan penyiksaan massal oleh militer Myanmar.

Loading...

Sekitar 2.260 orang Rohingya dijadwalkan untuk meninggalkan kamp-kamp pengungsi di distrik Cox's Bazar, Bangladesh dalam pemulangan pertama yang akan dimulai Kamis (15/11). Namun Nur Islam mengatakan, rencana itu telah menimbulkan "ketakutan dan kebingungan besar" di kalangan warga Rohingya dan banyak yang tidak bersedia kembali ke Rakhine kecuali mereka mendapat jaminan kewarganegaraan dan hak-hak lainnya.

Seorang pengungsi Rohingya, Mohammad Khaleque, mengaku bahwa dirinya dan keluarganya kabur ke kamp lain supaya tidak dipulangkan ke Myanmar.

"Saya tak melihat masa depan bagi keluarga saya jika kami dipaksa pulang saat ini, tanpa memastikan bahwa kami akan mendapatkan kewarganegaraan penuh Myanmar. Karena itulah saya membawa keluarga saya pergi dari kamp dan tinggal di kamp lain bersama kerabat saya. Kami tak ingin kembali seperti ini," cetusnya kepada AFP.

Seorang pejabat Bangladesh mengaku bahwa para pengungsi Rohingya "tidak siap mental untuk kembali."

"Mereka sering mengatakan pada kami bahwa mereka lebih baik mati di sini di kamp-kamp (Bangladesh) daripada pulang dan menerima rasa sakit yang mengerikan yang telah mereka alami," ujar pejabat Bangladesh yang tak ingin disebut namanya itu.

(detik.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]