Babinsa 03/Tpl Monitoring Giat Pangantin Sahur, Tradisi Masyarakat Inhil Bangunkan Warga di Bulan Ramadhan


Loading...

TEMPULING, MEDIALOKAL.CO -- Sebagian besar masyarakat Riau mungkin banyak yang belum mengetahui. Ternyata di Kabupaten Indragiri Hilir (Hilir) terdapat tradisi yang cukup unik saat datang bulan puasa. Tradisi tersebut disebut 'Pengantin Sahur'.

Tradisi Pengantin Sahur sebagaimana diketahui, bahwa cikal bakal adanya tradisi tersebut bermula dari aktifitas masyarakat Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Inhil.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen mengatakan jika di Riau terdapat tradisi saat bulan puasa sebuah karya Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu Pengantin Sahur.

Babinsa Koramil 03/Tpl Kopda Rahmad menceritakan asal mula Pengantin Sahur. Dimana pada sekitar tahun 80-an suasana desa yang masih sepi jika dibandingkan dengan saat ini. Saat itu, rumah-rumah jaraknya berjauhan dengan penduduknya yang sedikit pada waktu itu.

Loading...

"Pada waktu itu muncullah gagasan-gagasan atau ide kreatif dari pemuda yang memiliki bakat seni. Mereka bermaksud menghibur masyarakat desanya dengan menghadirkan keriuhan bermain orkes," terangnya, Selasa (19/03/2024).

"Khusus di waktu Ramadan dibuat pula acara bagerakan, yang bertujuan untuk membangunkan warga di waktu sahur. Peran utamanya adalah pengantin, maka lekatlah sebutan Pengantin Sahur atau Pengantin Subuh," imbuhnya.

Kopda Rahmad menyebut keunikan dari tradisi ini yaitu sepasang pengantin yang didandan dengan sedemikian rupa, lalu diarak berkeliling desa.

"Jadi kedua pengantin diperankan oleh laki-laki dengan salah satunya didandan sebagai perempuan.Tujuannya hendak menghibur, maka kreatifitas seperti ini dijalani dengan sukacita. Apalagi maksud utamanya adalah membangunkan warga untuk bersahur," jelasnya.

Lanjutnya, tradisi Pengantin Sahur sejak tahun lalu hingga saat ini juga dilakukan di kelurahan Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Inhil.

Meskipun setiap tahun selalu ada kreatifitas baru, akan tetapi hal yang utamanya ialah menghadirkan peran-peran pengantin, baik hanya sepasang maupun beberapa pasang dengan kemeriahan bebunyian yang berasal dari perkakas dan alat musik.

"Tradisi Pengantin Sahur ini merupakan tradisi membangunkan warga untuk bersahur dengan mengarak beberapa pasang pengantin yang mempelai wanitanya diperankan oleh laki-laki, dan tradisi ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan saja," imbuhnya.(*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]