Bramanta Wijaya Pamerkan 24 Koleksi Gaun Penuh Cinta


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Desainer tersohor Bramanta Wijaya kembali menggelar pagelaran busana, kali ini bertajuk "Tresno" yang dalam bahasa Jawa artinya cinta. Ditemani Clara Devi, acara yang merupakan elemen terakhir dari trilogi: Keyakinan, Harapan, dan Cinta ini sekaligus menutup ajang pameran busana di 2018.

"Karena asli orang Jawa, saya menunjukkan kepada masyarakat tentang budaya saya ini. Fashion bisa menyatukan berbagai hal, maka saya ambil konsep dari Jawa, Melayu, dan Eropa," ujar Bramanta atau Bram dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta Pusa

Satu yang unik dalam pagelaran ini adalah penampilan sebuah tarian yang diiringi lagu Impen Impenen, lagu asal Banyuwangi yang menarik perhatian Bram. "Pertama kali dengar lagu ini dan, oh god, ini lagu bagus banget buat nanti (fashion show)," timpalnya.

Gelaran fashion show bertajuk "Tresno" ini sendiri menampilkan ke-24 koleksi busananya yang bernuansa dress putih serta biru dengan percampuran antara bunga dengan motif etnik, Bram mengakui gaya desainnya kali ini terinspirasi dari peranakan China dan Jawa yang dikemas dalam potongan gaya Eropa.

Loading...

Terbukti dengan teknik yang muncul pada kain linen yang dihiasi motif bunga krisan dan bunga Eropa. Motif ini juga hadir menghiasi outer kimono yang dikenakan oleh beberapa model.

Teknik dalam mendesain pakaiannya pun mirip dengan batik, namun bukan dengan canting dan malam. Bahan cotton yang digunakan memanfaatkan kombinasi produk lokal juga impor, seperti Thailand serta India. "Tekniknya block step, yaitu batik cetak. Nemu dan tahu teknik ini dari pertengahan tahun lalu, dan, wow, ternyata bagus juga, ya," ujarnya. 

Persiapan acara ini diakui Bram cukup melelahkan karena melalui proses yang cukup panjang. Ia sampai tidak enak hati memberikan tekanan kepada timnya.

Namun, upaya Bram tidaklah sia-sia. Para tamu undangan terlihat terpesona saat deretan model melenggang cantik memamerkan hasil karya Bram. Mereka juga tak berhenti mengambil foto untuk mengabadikan maha kaya tersebut. "It's very emotional, and I'm promising to myself that I shouldn't cry", jelas Bram sambil menahan tangis.

Tujuh tahun berkecimpung dalam industri fashion, Bram mengaku bahwa awalnya ia tidak memiliki latar belakang dari dunia busana, selain belajar secara otodidak melalui buku panduan dan tutorial dari Youtube. "Saya adalah bukti bahwa saya bisa meraih mimpi dengan berlandaskan kemauan," tutupnya.

(okezone.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]