Pemilik Usaha Kuliner Dapur Rayyan Terima Sertifikat Halal dan Stiker Logo Halal dari LPPOM MUI,


Loading...

SIAK - Winda Noferi pemiliki usaha kuliner Dapur Rayyan menerima sertifikat halal dan stiker logo halal dari LPPOM MUI, yang diserahkan langsung oleh Bupati Siak Syamsuar beberapa waktu yang lalu di Kampung Bungaraya.

Dibalik itu, Winda Noferi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemda kabupaten Siak melalui Dinas koperasi dan UMKM Kab. Siak khususnya bidang UMKM buk Noni Paningsih dan tim bidang UMKM yang telah melakukan pembinaan dan bimbingan serta memfasilitasi legalitas usaha maupun pembiayaan/permodalan.

Terimakasih sekali untuk Dinas Koperasi dan UMKM, khusus untuk Buk Noni bersama timnya yang telah banyak membantu kami kata Ibu dua anak ini melalui pesan WA, Minggu (2/2/2019) pagi.

Diakui Winda, usahanya pun dapat bantuan sertifikat halal dari LPPOM MUI Riau dan perijinan lainnya secara gratis dari dinas terkait. Hal itu tentunya menguntungkan dirinya karena para konsumen maupun pelanggannya semakin yakin dengan produk kulinernya itu aman dan higienis, sehingga bisa menambah permintaan dan menambah jumlah produksi.

Loading...

Adanya sertifikat halal ini, insya Allah bisa menambah penghasilan untuk bantu suami” ungkap alumni D4 kebidanan Stikes Al Insyirah Pekanbaru ini sambil tersenyum.

Usaha Dapur Rayyan ini bermula dari keisengan dirinya mencoba resep-resep yang ada di goolge, sambil mengisi waktu senggang sebagai ibu rumah tangga. Singkat cerita berkat bantuan dari sahabatnya (Desry Dwiana) dirinya berhasil membuat olahan makanan yang menarik dan enak.

“Produk pertama kami adalah nugget ayam brokoli wortel, dan saya posting di media sosial, alhamdulillah respon teman-teman di mendos luar biasa. Mereka memberikan testimoni tanpa saya minta, sehingga banyak yang tertarik untuk membeli dan  tembus 80 bungkus nugget dalam seminggu tuturnya. 

Mantan dosen Akbid Salma ini bilang, ide nugget ayam dicampur brokoli dan wortel adalah untuk menyiasati anak yang tidak suka sayur, dan olahan makanan tersebut murni tanpa MSG dan pengawet, jadi aman dikonsumsi setiap hari. 

Sampai akhirnya ia berpikir untuk mengembangkan usaha rumahannya tersebut dengan keinginan untuk membuat kue lainnya, dimulai dari bolu kemojo, pizza, pie dan kue sus. Sampai saat ini saya juga memproduksi bolu pisang, bolu tape, cake caramel dan juga menerima orderan kue ulang tahun dan wedding cake ujarnya.

Untuk menambah wawasan sekaligus sharing informasi dirinya sering mengikuti pelatihan-pelatihan  yang diadakan Pemda ataupun swasta. 

 “Saya ingin punya toko kue sendiri, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan. Kalau ditanya omset Alhamdulillah saat ini bisa mencapai 4 juta perminggu dan itu tergantung pesanan pungkas istri  Bripka Syarif Adli ini.

Saat ditanya kenapa tidak membuka klinik kesehatan saja, jawabannya adalah karena faktor modal yang tidak cukup, sementara untuk usaha makanan ini tidak begitu besar.(***) 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]