Ustaz Abdul Somad Bercerita Diberi Setumpuk Uang oleh Edy Rahmayadi : Saya Malu Mengambil Duit Itu

Ustaz Abdul Somad

Loading...

MEDIALOKAL . CO - Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) mengaku diberi tumpukan uang oleh Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi.

Hal itu disampaikan UAS saat dirinya mengenang ibunya yang telah wafat.

Video ceramah itu juga turut diunggah melalui channel YouTube Tafaqquh video, Jumat (21/3/2019).

Mulanya, UAS bercerita, almarhumah ibunya merupakan orang yang rajin bersedekah.

Loading...

Ia bersedekah menggunakan uang hasil keringatnya sendiri dengan hasil sawit.

Ibunda UAS, Rohana tak pernah meminta uang kepada UAS, namun ia tak pernah berhenti bersedekah pada orang lain.

Atas sedekah tersebut, UAS mengatakan saat tiba kematian ibunya, banyak yang mengembalikan sedekah tersebut dengan memberikan banyak sumbangan maupun bantuan.

Satu di antaranya bantuan dari Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi.

Ustaz Abdul Somad bercerita, di hari meninggal ibunya, ia sampai di bandara disambut oleh Gubernur Edy Rahmayadi.

Di sana, UAS juga diberikan tumpukan uang oleh Edy.

"Saya sampai airport dari Jakarta, tak pernah terpikir saya akan dijemput gubernur, Gubernur Sumatra Utara Pak Edy sudah menunggu," kata pendakwah asal Pekanbaru ini.

"Saya dari airport waktu Beliau (Rohana) meninggal. Langsung dikasih Pak Edy duit, tebal," ujar UAS sambil memperagakan banyaknya uang yang ia terima.

Saking banyaknya, UAS menerangkan uang itu setebal cangkupan tangannya.

Para hadirin pun nampak riuh mendengar uang yang diberikan oleh Edy.

Uang dari Edy itu dianggap UAS sebagai balasan sedekah dari ibunya semasa hidup.

"Teringat saya, rupanya duit dia (Rohana) dulu dimasukkannya ke amplop tipis setiap kotak itu duit-duit itu yang dia bagi, duit dia sendiri, duit entah ditahannya selera makan dia, entah duit sawit itu dibagi-bagi," ujar Abdul Somad.

"Aku tak minta duit kau, ini duit aku," tambahnya memperagakan Rohana saat berbincang dengan Abdul Somad.

"Malam ini Allah kasih balasannya," tutur UAS.

Atas pemberian dari Edy itu, UAS merasa malu untuk menggunakan uang tersebut.

Ia mengatakan akan menggunakan uang pemberian Gubernur Sumatra Utara untuk membangunkan rumah penghafal Quran untuk ibunya yang telah wafat. 

"Saya malu untuk mengambil duit itu, maka duit yang dikasih Pak Gubernur akan saya belikan ke tanah kosong," ujar Abdul Somad.

Tanah kosong depan ini punya Wak Idi, saya belum bercakap. Tapi duit itu tak saya makan. Saya mau belikan ke tanah ini, lalu akan saya buat rumah Tahfiz Quran Hajjah Rohana."
Jadi anak-anak, kalau mau menghafal quran, nanti di bawah tak ada kelas, di atas nanti. Yang bawah untuk wirid Yasin ibu-ibu, asal jangan bergitar main gaplek," kelakar Abdul Somad.

"Saya malu untuk mengambil duit itu, maka duit yang dikasih Pak Gubernur akan saya belikan ke tanah kosong," ujar Abdul Somad.

"Tanah kosong depan ini punya Wak Idi, saya belum bercakap. Tapi duit itu tak saya makan. Saya mau belikan ke tanah ini, lalu akan saya buat rumah Tahfiz Quran Hajjah Rohana."

"Jadi anak-anak, kalau mau menghafal quran, nanti di bawah tak ada kelas, di atas nanti. Yang bawah untuk wirid Yasin ibu-ibu, asal jangan bergitar main gaplek," kelakar Abdul Somad.

Diketahui, Rohana, Ibunda Ustaz Abdul Somad meninggal pada Senin (18/3/2019).

Melalui Instagram miliknya, @ustadzabdulsomad UAS turut menceritakan kronologi ibundanya, Rohana meninggal dunia setelah subuh.

Sembari mengunggah foto Rohana saat berada di Mekkah, UAS menuliskan kegiatan terkahir ibunya.

Yakni setelah santap sahur dengan niat berpuasa, ibunya melanjutkan untuk melihat ceramah UAS di YouTube.

Setelahnya, ibunya merasa sakit kepala namun tak menghiraukan dan akan persiapan salat subuh.

Setelah mengambil air wudu, ibunya ditemukan pingsan dan dibawa ke rumah sakit dan meninggal.

Dalam unggahannya tersebut, UAS juga menuliskan permintaan ibunya yang tak ingin sakit berlarut-larut sebelum meninggal dunia.

"KITA PUN AKAN KESANA JUA" 


Seperti biasa, setelah tahajjud dan witir, Mak membaca Qur'an dan zikir yang biasa beliau baca, setelah itu makan sahur.

Selesai santap sahur, Mak masih menonton video taushiyah UAS di Youtube. Kemudian Mak mandi, terasa sakit kepala.

Beliau terus wudhu' persiapan sholat Shubuh. Lalu pingsan, dibawa ke Rumah Sakit, menghembuskan nafas terakhir.

Persis seperti ucapan Mak selama ini, "Aku kalau bisa, mati jangan pakai sakit lamo-lamo. Kalau bisa mandi dulu, jadi jasad awak bersih. Mandi, ambik aye sembayang, poneng, mati"

Jenazah akan dimakamkan di Kampung Silau Laut, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara.

71 tahun Allah berikan usia pada Mak. Terimakasih tak terhingga kepada seluruh masyarakat yang telah mendoakan Mak, mohon dimaafkan segala khilaf dan salah Mak kami Hajjah Rohana binti Nuruddin.

(Suber : Serambinews. Com/TribunWow.com/Tiffany Marantika)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]