Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai Mendadak Ricuh


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Pasca penghitungan suara pada Pemilu serentak 2019 usai, sejumlah orang yang merupakan pendukung salah satu pasangan calon Capres dan Cawapres terlihat gusar dan mulai mengumpulkan masa.

Para Babinsa, Babinkamtibmas, dan Satpol PP saat melaksanakan sambang masyarakat melihat masa mulai bergerak menuju Kantor KPU Kota Dumai, langsung melaporkan hal ini ke Kapolres Dumai. 

Kapolres Dumai yang mendapatkan laporan tersebut langsung memerintahkan Kabag Ops Polres Dumai untuk segera menurunkan tim negosiator dan Dalmas untuk mengamankan situasi di Kantor KPU Kota Dumai.

Negosiasi yang tidak mencapai kata sepakat, membuat suasana semakin memanas. Masa menuntut pembatalan hasil pemilu dan meminta pengulangan pelaksanaan pemungutan suara. Hal ini dipicu adanya indikasi kecurangan pada proses pemungutan suara. Selanjutnya diturunkan Kompi Dalmas yang telah dilengkapi tongkat dan tameng melakukan tindakan desak maju mendorong masa, namun masa semakin anarkis. Kemudian Komandan Kompi Dalmas meminta Mobil Water Canon menyemprotkan air kearah masa, guna membubarkan masa yang bertindak anarkis.

Loading...

Melihat masa unjuk rasa yang semakin beringas dan mulai melakukan pelemparan kearah petugas, Danki Dalmas memerintahkan Tim Raimas melakukan pemecahan massa dengan menggunakan motor Trail, hal tersebut semakin memicu kemarahan massa. 

Keadaan semakin memanas dan mulai mengarah ke tindakan anarkis, tidak terkendali dan mulai melakukan penjarahan. Selanjutnya Kabag Ops melaporkan ke Kapolres Dumai. Kapolres Dumai selaku KA Ops Res meminta Bantuan TNI melalui Dandim 0320/Dumai untuk membantu mengamankan objek Vital yang ada di kota Dumai. 

Setelah petugas bantuan penambahan personil dari unsur TNI tiba, petugas memberikan himbauan dan melakukan pemecahan massa, menghentikan kekerasan fisik, melaksanakan pembatasan dan penutupan kawasan konflik untuk sementara waktu, kemudian masa membubarkan diri dan situasi dapat dikendalikan. 

Namun ditemukan korban dari masa simpatisan yang mengalami luka dan langsung dilaksanakan pertolongan terhadap korban.

Cerita diatas merupakan rangakian simulasi Sistem Pengamanan Pemilu Serentak 2019 Kota Dumai yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (11/4/2019) ini dipusatkan di lapangan Bukit Gelanggang Jalan H.R. Subrantas Kota Dumai ini dihadiri oleh Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Wahyu Dili Yudha Hadianto, Dandim O320/Dumai Letkol INF Horas Sitinjak, Kapolres Dumai AKBP Restika Nainggolan, Ketua KPU kota Dumai Darwis, Ketua Bawaslu Kota Dumai Zulfan dan unsur-unsur Fokopimda Dumai.

Kapolres Dumai, AKBP Restika P Nainggolan selaku Ka. Ops Res Dumai menyampaikan bahwa kegiatan ini juga sekaligus untuk melihat sejauh mana kesiapan personil mengahadapi hal-hal diluar kendali pada penyelenggaraan pesta demokrasi pada 17 April 2019 nanti.

"Untuk menjaga keamanan dan menciptakan rasa aman pada pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tanggal 17 April 2019 di Kota Dumai, Personel pengamanan disiapkan dari TNI dan Polri sekitar 800 personel ditambah linmas dengan total keseluruhannya lebih kurang 3000 personel," ujar Kapolres. (spiritriau.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]