Pasca Demo Mahasiswa, Aktifitas di Kantor DPRD Provinsi Riau Berjalan Normal


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Pasca aksi demonstrasi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang terdiri beberapa perguruan tinggi di Pekanbaru, selasa sore (21/5). Hari ini, aktifitas di kantor DPRD Provinsi Riau terlihat normal. Rabu (22/5/2019).


Dari aksi demo BEM beberapa perguruan itu, beberapa kaca bagian samping menuju ruang tunggu di kantor wakil rakyat tersebut terlihat pecah dan dipasangi policeline. Kemudian  pagar samping menuju parkiran juga terlihat roboh dan juga dipasang policeline. 


Meski demikian, puluhan staf ASN dan honorer DPRD Riau terlihat tidak terpengaruh akibat aksi demo yang berlangsung, hingga menjelang maghrib, (Kemarin), mereka tetap menjalankan aktifitas seperti biasanya. 


"Kantor DPRD ini sudah biasa jadi sasaran demo  baik mahasiswa, maupun masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka. Cuma saja aksi demo kemarin terjadi aksi saling dorong dan lempar antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Dan hari ini, alhamdulillah kondisi sudah normal disini (kantor DPRD, red), "kata salah seorang staf DPRD Riau yang ditemui. 

Loading...


Aksi demonstrasi yang berlangsung selasa sore yang dilakukan BEM perguruan tinggi di Pekanbaru tersebut dalam rangka memperingati 21 tahun reformasi, sekaligus meminta pemerintah menyelesaikan sejumlah kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berlangsung beberapa tahun lalu maupun yang terjadi pasca reformasi. 


Ratusan mahasiswa yang mencoba merengsek masuk gedung DPRD dihadang puluhan aparat kepolisian, sehingga terjadi aksi saling dorong dan lempar botol minuman. Kalangan mahasiswa mengklaim, setidaknya enam mahasiswa mengalami luka ringan akibat bentrok dengan petugas. 


Sekitar pukul 17.30 WIB, ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli datang ke kantor DPRD bersama beberapa anggota dewan lain untuk menampung aspirasi mahasiswa. Terjadi perdebatan yang cukup alot hingga menjelang maghrib antara perwakilan mahasiswa dengan unsur DPRD yang meminta mahasiswa menenangkan diri dan aspirasi mereka ditampung. 


Diantara tuntutan mahasiswa itu adalah pengusutan lebih lanjut atas penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta pada. Mei tahun 1998 yang tak kunjung tuntas. Kemudian mahasiswa juga meminta pelanggaran HAM berat yang melibatkan pejabat negara dan aparat untuk diusulkan tuntas. Perwakilan BEM tersebut berjanji akan melakukan aksi ulang apabila DPRD Riau tidak menindaklanjuti tuntutan mereka kepada pemerintah pusat termasuk tindakan penghadangan oleh aparat di gedung DPRD Riau saat mereka melakukan aksi.(spiritriau.com).






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]