Foto : M. Rudy Tanjung (Istimewa)

Loading...

MEDIALOKAL.CO - "Gila, jika kita mengharapkan hasil berbeda, dengan melakukan cara yang sama” (Albert Einstein)
Kata-kata bijak yang keluar dari mulut Albert Einstein ini seharusnya mampu menjadi renungan bersama bagi kita. Apabila ingin hasil lebih baik, maka amplitudo usaha juga harus ditingkatkan dan apabila kita menginginkan hasil lebih variatif maka kita kudu lebih kreatif. 


Termasuk dalam hal mewujudkan pembangunan. Dalam hal pembangunan, sejak kemerdekaan sampai saat ini Pemerintah telah menjalankan dan menghidupkan regulasi serta birokrasi Pemerintahan dengan baik. Seiring pergantian rezim, maka silih berganti pula Pemerintah menjalankan strategi yang sebenarnya sama saja sumber pembangunanya. Analogi sebuah produk, berganti kemasan/merk sesuai dengan manifestasi atas jawaban pemenuhan kebutuhan masyarakat. 


Pada preambule UUD 1945 alenia ke 2 dengan jelas diterangkan bahwa Indonesia adalah Negara yang mempunyai kedaulatan sebagai Negara yang merdeka. Sebagai aebuah anugrah Allah yang patut selalu di sukuri oleh Bangsa Indonesia karena di dalam perut bumi yang terbentang dari Sabang sampai ke Merouke ini terkandung sumber daya alam yang luar biasa melimpah ruah baik secara kuantitas maupun kualitas baik itu tanah, air, udara. Bangsa ini juga dianugrahi sumber daya manusia yang besar dan keanekaragaman budaya yang harus terus dijaga dan di kembangkan untuk warisan generasi yang akan datang.


Kabupaten Meranti sebagai Kabupaten termuda di Indonesia terus berbenah diri demi mencapai Visi dari para tokoh pendiri Kabupaten yang dijuluki Negeri Sagu ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten demi mendorong kemandirian masyarakat Desa, tidak dapat dipungkiri bahwa Pemerintahan yang paling dekat dengan masyatakat adalah Pemerintahan Desa. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Meranti juga telah mendorong Pemerintah Desa dalam mengoptimalkan pengelolaan Dana Desa agar pembangunan bisa tepat sasaran dan mampu menstimulus masyarakat untuk mendongkrak pendapatan masyarakat.

Loading...


Melihat potensi sumber daya alam seperti hasil panen buah kelapa yang selama ini diekspor ke Negara tetangga (Malaysia dan Thailand) tentu sangat membantu masyarakat karena hasil ini yang kemudian dijadikan ujung tombak pemenuhan kebutuhan pokok oleh mayoritas masyarakat Kecamatan Rangsang. 


Saya kira Pemerintah Desa harus mencoba merubah paradigma berpikir bahwa desa harus mandiri dengan mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam tersebut. 


Menyoal pengoptimalan pengelolaan potensi ini, Pemerintah Desa harus berani berspekulasi untuk mengambil hasil panen buah kelapa oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) agar ekspor buah kelapa bisa dikelola oleh masing masing Desa yang ada di Kec. Rangsang, selain Desa akan mendapatkan surplus dari hasil penjualan, Desa juga bisa melakukan pembinaan terhadap masyarakat akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sehingga potensi sumber daya alam yang dikelola digunakan oleh Desa untuk membangun Desa yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat Desa.


Saya kira ini adalah wujud nyata dari Desa mandiri dalam menyambut program pemerintah yaitu Desa Membangun (Bottom up). Saya yakin apabila Asosiasi Pemerintah Desa Tidak takut gagal dan jeli membaca peluang dan mau berspekulasi dengan mengedukasi masyarakat, maka fokus pembangunan Pemerintah Kabupaten Meranti tinggal pada Infrastruktur serta regulasi system pemerintahan saja. Karena Gagal yang sebenarnya adalah ketika kita tidak mau memulai. 

Penulis : M. Rudy Tanjung 
Alumni : UIN SUSKA RIAU Jurusan Komunikasi
S2 di TRISAKTI (Sedang Berjalan).

Riwayat Organisasi :
Ketua GMNI Pekanbaru-Riau 2008-2010
Ketua Pergerakan Mahasiswa Riau 2012-2015
Sekretaris Care Taker DPD KNPI Kuansing 2014. (*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]