12 Orang Tewas, Begini Sejarah Pembangunan Tol Cipali


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Kecelakaan kembali terjadi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Kali ini tak tanggung-tanggung, 12 nyawa melayang sekaligus setelah terjadi kecelakaan beruntun di KM 151 Tol Cipali arah Jakarta.

"Ada 12 yang meninggal kemudian 11 luka berat kemudian 32 yang luka ringan," kata Kapolres Majalengka AKBP Mariyono saat dihubungi, Senin (17/6/2019).

Dalam catatan detikFinance, salah satu tol terpanjang di Indonesia ini memang kerap terjadi kecelakaan. Pada masa awal pengoperasian atau sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 lalu saja, hampir setiap hari terjadi kecelakaan di ruas tol yang panjangnya mencapai 116,75 km tersebut.

Tol Cipali merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Jawa yang dioperasikan oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Tol ini mulai dioperasikan sejak Juni 2015.

Loading...

LMS sendiri merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan perusahaan Malaysia, Plus Expressways Berhard 55% dan PT Bashkara Utama Sedaya (BUS) sebanyak 45%. Sementara, BUS merupakan konsorsium terdiri dari PT Interra Indo Resources, PT Bukaka Teknik Utama, dan PT Baskhara Lokabuana. Interra Indo Resources merupakan anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Tol ini dibangun dengan biaya mencapai Rp 13,7 triliun. Dengan konsesi yang didapat selama 35 tahun dan dimulai sejak 2006, tol ini akan habis masa pengelolaannya pada 2041 mendatang.

Sejak dibuka, tol Cipali memang memegang catatan buruk dalam kecelakaan. Tol yang memotong jalur lebih cepat dari Jakarta menuju ke Cirebon ini mempunyai kontur jalan yang cenderung lurus dan panjang sehingga bisa membuat pengemudi bosan dan mengantuk.

Sumber: detik.com






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]