Balita yang Tunggui Ayahnya Meninggal Selama 3 Hari Dirawat Tetangga


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Jenazah Aan Junaidi (40) warga Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, yang ditunggui balitanya selama 3 hari menimbulkan iba para tetangga. 


Jenazah pria yang akrab disapa Fauzi itu ditemukan tergolek dalam kamar rumahnya. Saat ditemukan, pria yang dikenal tertutup dan berciri khas memiliki tato hampir di beberapa bagian tubuhnya itu, hanya tinggal berdua dengan anak perempuannya berinisial N yang masih berusia 14 bulan (Sebelumnya 15 bulan). 

Fauzi selama ini memang tinggal berdua dengan anak balitanya itu. Sementara sang istri bekerja di luar negeri sebagai TKW di Malaysia.

"Terakhir terlihat Pak Fauzi itu malam minggu, waktu itu masih dikirimi nasi berkatan (nasi kotak dari tasyakuran) ke rumahnya. Minggu pagi kayaknya masih terlihat, tapi sore sudah gak terlihat. Tahu-tahu sekarang sudah meninggal," kata Tetangga sebelah rumah korban Eny N.

Loading...

Namun Senin (12/8) sore, sempat tercium aroma busuk bau bangkai. "Kata anak saya mencium bau kayak bangkai gitu. Saat itu anak saya main bola di depan rumah. Tapi dikiranya bau bangkai hewan kucing atau tikus gitu. Kan perumahan ini dekat sawah.

Menurut Eny, korban dikenal tertutup oleh warga. "Karena mungkin bertato, tapi bukan preman dia. Dulunya setahu saya kerja di pelayaran. Terus memang tertutup orangnya, karena minder mungkin. Juga kerjanya hanya nongkrong, istrinya TKW," ungkapnya.

"Selain itu di rumahnya kan memelihara anjing. Jadi sama warga diingatkan, jangan dibiarkan berkeliaran. Kan takut anak-anak. Tertutup banget wis," sambungnya.

Begitu tertutupnya, warga pun tidak mengenal nama istri Fauzi. "Nama istrinya banyak warga yang tidak tahu. Karena tertutup orangnya, kebetulan juga warga baru, beberapa bulan seingat saya, istrinya pun waktu itu langsung berangkat TKW," pungkasnya.
 

(detik.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]