Harga Pertamax Naik Jadi Rp10.400/Liter, Masyarakat Kembali Incar Premium


Loading...

MEDIALOKAL.CO - PT Pertamina (Persero) telah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO.

Terkait hal itu, Pengamat Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmi Radi menyatakan bahwa, kenaikan Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO itu, hal yang wajar harus dinaikkan.

"Kenapa kenaikan itu wajar, karena memang penetapan harga tersebut sesuai dengan mekanisme pasar, di mana harga minyak dunia semakin meningkat Rupiah semakin melemah maka harus dinaikkan Pertamax. Tapi harus dengan izin pemerintah tetap dinaikkan," kata Fahmi kepada Okezone.

Kenapa harga premium tidak dinaikkan, dia menjelaskan, karena premium sudah ditetapkan pemerintah untuk tidak naik sampai tahun 2019. Namun apabila ada sebagian orang yang menilai keputusan tidak menaikkan premium itu untuk kepentingan politik semata atau untuk tingkatkan elektabilitas semata itu sah-sah saja.

Loading...

"Tapi bagi saya ada kepentingan lain yang lebih besar dari hal itu semua. Di mana kenaikan harga premium itu secara signifikan akan menaikkan Inflasi, nah apabila Inflasi naik maka harga-harga kebutuhan pokok naik dan paling menderita atas kenaikan itu yaitu rakyat miskin. Jadi ada kepentingan lain yang lebih besar melindungi daya beli dan untuk tidak menambah beban berat bagi rakyat miskin," jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa kenaikan Pertamax tidak begitu berpengaruh yang signifikan terhadap Inflasi. Sebab, segmen pengguna Pertamax itu kelas menengah atas dan jumlahnya tidak terlalu banyak hingga kanaikan yang kedua kalinya ini tidak berpengaruh pada Inflasi karena jumlah sedikit.

"Tapi ada kemungkinan beberapa konsumen Pertamax ke Premium. Nah kalau pasokan Premium tidak ditambah akan ada kelangkaan. Maka itu, Pertamina harus menambah pasokan kalau tidak kekhawatiran akan ada kelangkaan. Kalau ada kelangkaan pasti ada kegaduhan dan itu harus dihindari," pungkasnya. 

Sebelumnya, penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik di mana saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus USD80 dolar per barel, di mana penetapannya mengacu pada Permen ESDM Nomor 34 tahun 2018 Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014, Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.

Atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp12.250 per liter, Pertamina Dex Rp11.850 per liter, Dexlite Rp10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp9.800 per liter.

Harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain. Harga yang ditetapkan untuk wilayah lainnya bisa dilihat pada website Pertamina.

Sementara itu, untuk harga BBM Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik.

P(okezone.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]