Djaduk Ferianto Sempat Kesemutan Sebelum Meninggal, Ketahui Gejalanya
MEDIALOKAL.CO - Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11) pukul 02.30 dini hari. Pemain film Petualangan Sherina itu sempat mengeluh kesemutan dan susah bicara sebelum menghembuskan napas terakhir.
Lalu penyakit apa yang menyebabkan Djaduk meninggal dunia?
Kondisi kesemutan, nyeri atau sakit, bicara tak jelas, hingga kelelahan yang sempat dialami Djaduk Ferianto sebelum berpulang ditanggapi oleh dr. Arina Heidyana dari KlikDokter.
Menurutnya, ada dua penyebab yang berpotensi merenggut nyawa seniman tersebut, yakni stroke dan serangan jantung.
Dikatakan dr. Arina, kesemutan sendiri sering dikaitkan dengan gangguan saraf, misalnya saraf terjepit. Gejalanya berupa kram, nyeri, dan kesemutan.
“Namun, masalah saraf seperti itu biasanya tidak sampai berujung pada kematian mendadak. Tetapi, yang sampai menimbulkan kematian mendadak itu adalah serangan jantung atau stroke,” ujar dr. Arina.
“Adapun gejala dari serangan jantung, yaitu kesemutan, khususnya ada di bagian tubuh sebelah kiri, nyeri yang menjalar dari dada, ke punggung, tangan, dan leher, ada rasa seperti ditekan, dan juga keringat dingin," imbuh dr Arina.
Gejala-gejala seperti ini mirip dengan apa yang sempat dialami Djaduk.
Namun, serangan jantung tidak menimbulkan gejala bicara pelo. Bicara tidak jelas atau pelo biasanya ditimbulkan oleh stroke. Sayangnya, tidak dijelaskan secara pasti bagaimana maksud dari bicara tidak jelas itu. Sebab, bisa saja yang dimaksud dengan bicara tidak jelas atau meracau kesakitan dan bukannya pelo.
Jika benar bicara tidak jelasnya itu seperti pelo, maka ada risiko Djaduk Ferianto terserang stroke.
“Stroke itu sendiri dibagi menjadi dua. Ada yang terjadi akibat pembuluh darah tersumbat dan ada yang terjadi karena pembuluh darah sudah pecah. Penyebab meninggal mendadak biasanya karena stroke akibat pecah pembuluh darah,” jelas dr. Arina.
Penderita stroke akibat pecah pembuluh darah akan terjatuh tiba-tiba begitu serangan terjadi. Ada yang hanya kehilangan kesadaran (pingsan), tetapi ada juga yang langsung meninggal. Penderita kondisi ini kerap kali memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkendali.
Penyakit dengan gejala kesemutan seperti yang dialami Djaduk Ferianto sebelum meninggal antara lain adalah serangan jantung dan penyakit stroke.
Namun, itu bukanlah penyebab pasti karena masih menunggu pernyataan resmi dari pihak rumah sakit yang menangani kematiannya. Meski begitu, semoga masyarakat bisa lebih menjaga kesehatannya untuk meminimalkan risiko kematian mendadak akibat penyakit kronis tertentu.(*)
sumber : jpnn.com
https://m.jpnn.com/news/djaduk-ferianto-sempat-kesemutan-sebelum-meninggal-ketahui-gejalanya?


Berita Lainnya
KPK Masih Gabut di Riau, Datangi Disdik Dikawal Brimob
Kegiatan Pemberian Makan Bergizi Gratis di Kemuning Terus di Dampingi Koramil 09/Kemuning
Kapolda Riau Tekankan Komitmen Penegakan Hukum Berintegritas Sikat Mafia Hutan
Danramil 03/TPL Ikut Pantau Program Pengairan Nasional Lewat Vidcon, Aspirasi Petani Inhil Didengar
Babinsa Koramil 03/TPL Giatkan Silaturahmi di Kampung Pancasila, Wujudkan Kerukunan dan Kedamaian
Ciptakan Tali Persaudaraan Antar Sesama, Babinsa Koramil 04/Kdr Terus Laksanakan Komsos
KPK Masih Gabut di Riau, Datangi Disdik Dikawal Brimob
Kegiatan Pemberian Makan Bergizi Gratis di Kemuning Terus di Dampingi Koramil 09/Kemuning
Kapolda Riau Tekankan Komitmen Penegakan Hukum Berintegritas Sikat Mafia Hutan
Danramil 03/TPL Ikut Pantau Program Pengairan Nasional Lewat Vidcon, Aspirasi Petani Inhil Didengar
Babinsa Koramil 03/TPL Giatkan Silaturahmi di Kampung Pancasila, Wujudkan Kerukunan dan Kedamaian
Ciptakan Tali Persaudaraan Antar Sesama, Babinsa Koramil 04/Kdr Terus Laksanakan Komsos