BIOGRAFI Reynhard Sinaga, Cowok Indonesia Sodomi Puluhan Lelaki di Inggris

Capture Youtube @kompas.com REYNHARD SINAGA- Cara Reynhard Sinaga Mangsa Pria Mabuk, Terkuak Fakta CCTV dan 159 Kasus 

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Inilah Reynhard Sinaga, Pria Asal Jambi, Indonesia. Ia dihukum seumur hidup oleh pengadilan Manchseter, Inggris atas 159 kasus pemerkosaan terhadap 48 korban pria.

Kasus ini terjadi selama rentang waktu 2,5 tahun mulai 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

Reynhard dari cctv yang disita polisi, diketahui sering keluar dari apartemen setiap malam lalu mencari 'Mangsa' pria yang tengah mabuk.

Reynhard membius dan memperkosa korban dari apartemennya. Pria yang dijadikan korban adalah pria berusia 17-30 tahun. Korban tak sadar ketika Reynhard melakukan aksinya. Menurut BBC, kebanyakan korban yang ada di video yang direkam Reynhard dalam keadaan mendengkur.

Kasus pemerkosaan oleh Reynhard Sinaga ini terbongkar ketika bius yang diberikan kepada korbannya tak berhasil. Korban terbangun saat diperkosa dan langsung memukul Reynhard hingga tak sadarkan diri. Kemudian kasus ini terbongkar oleh polisi.

Kepolisian Manchester Raya menyebut korban pemerkosaan Reynhard bisa mencapai 190 orang dan menyebut kasus ini adalah kasus pemerkosaan terbesar sepanjang sejarah di Inggris.

Biografi

Nama : Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga (Reynhard Sinaga)

Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 19 Februari 1983 (umur 36 tahun) adalah mahasiswa Indonesia yang didakwa atas 136 pemerkosaan yang dilakukan di Manchester, Inggris, sejak tahun 2015 sampai 2017.

Sinaga menjalani empat sidang terpisah pada tahun 2018 sampai 2020. Saat ini, ia menjalani 88 hukuman penjara seumur hidup secara bersamaan dengan masa kurungan minimal 30 tahun.

Menurut jaksa penuntut, Sinaga adalah pemerkosa dengan korban terbanyak sepanjang sejarah peradilan Kerajaan Inggris.

Polisi menduga Sinaga telah memerkosa atau melecehkan lebih dari 190 pria. Ia menunggu korbannya meninggalkan klub malam dan bar sebelum membawa mereka ke flatnya di Montana House, Princess Street. Ia dituduh membius dan memerkosa korbannya, lalu memamerkan perbuatannya di WhatsApp

Sinaga lahir tahun 1983 di Jambi dari keluarga penganut Katolik. Ia lulus S-1 dari jurusan arsitektur Universitas Indonesia tahun 2006, kemudian pindah ke Britania Raya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Manchester pada Agustus 2007. Ia lulus S-2 dari jurusan tata kota tahun 2009 dan sosiologi tahun 2011.

Latar Belakang
Sinaga mengambil S-3 geografi manusia di Universitas Leeds pada Agustus 2012, tetapi tidak selesai.

Ia mengajukan tesis berjudul "Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester" pada Agustus 2016, tetapi tidak lulus dan ia diberi waktu tambahan untuk revisi.

Kehidupannya ditanggung oleh bapaknya yang bekerja sebagai bankir. Ibunya hadir dalam sidang praperadilan, tetapi tidak mengikuti keempat sidang selanjutnya. Semasa di Manchester, Sinaga hidup terbuka sebagai pria gay dan pernah berpacaran sekali. Ia rutin beribadah di St Chrysostom's Church.

Proses Hukum
Empat sidang terpisah dilaksanakan pada tanggal 1 Juni–10 Juli 2018 (13 korban), 1 April–7 Mei 2019 (12 korban), 16 September–4 Oktober 2019 (10 korban), dan Desember 2019 (13 korban).

Setiap pemerkosaan direkam oleh Sinaga, tetapi ia mengklaim semuanya atas dasar suka sama suka.

Klaim ini tidak terbukti karena beberapa korban terdengar mengorok di rekaman video akibat obat bius GHB.

Sinaga dikenai 136 dakwaan pemerkosaan, 13 dakwaan serangan seksual, 8 dakwaan percobaan pemerkosaan, dan 2 dakwaan serangan seksual dengan cara penetrasi. (*)


Sumber : BANGKAPOS.COM






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]