Pilihan
Ke Sanglar, Ferryandi Diserbu Emak-emak
Hendak Mengambil Rebung, Warga Inhil Ini Terkejut Ketika Melihat Mayat
Convest dan 8 Komunitas Vespa Gelar Halal Bihalal
Pemkab Kuansing Dapat Bantuan APBN 85 Unit Perumahan untuk Masyarakat
Bahas Persiapan, Panitia Pemilihan Rektor Unisi Gelar Rapat Perdana
Dewan Kecewa, PT KIG Belum Juga Beroperasi

TEMBILAHAN, Medialokal.co - Guna menjawab keinginan serta keresahan petani kabupaten Indragiri hilir atas harga kelapa yang saat ini belum stabil, selasa (14/01/2020) lalu komisi II DPRD Kabupaten Indragiri hilir melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Kelapa Indragiri Hilir Gemilang (KIG).
Dalam RDP tersebut Komisi II menanyakan berbagai hal terkait apa yg akan dilakukan PT KIG. Rencana Bisnis PT KIG serta kapan PT KIG Mulai dapat beroperasional.
"Komisi II kecewa, hingga saat ini rekruitment pengelola PT KIG belum terpenuhi. Saat ini hanya dua direktur yang baru terbentuk, sementara direktur utama dan komisaris belum terbentuk," ungkap Ketua Komisi II DPRD Inhil Ir Amd Junaidi. M. Si.
Dikatakan Junaidi, saat ini masyarakat khusus Petani Kelapa di Inhil berharap banyak kepada PT KIG dalam meningkatkan harga kelapa. Sementara itu komisi II DPRD Inhil juga merasa kecewa kepada bagian Ekonomi Setda Kabupaten Inhil dan panitia seleksi yang dianggap tidak menghasilkan outcame maksimal dari penyeleksian yang telah dilakukan, apalagi penyeleksian ini menggunakan dana APBD itu harus ada tolak ukur yang jelas dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

Lebih jauh dijelaskan Junaidi, seharusnya PT KIG adalah BUMD yang mampu menjawab peraturan daerah tentang Resi Gudang, dimana pelaksanaan Resi Gudang harus ada badan usaha yang mengelolanya, dan komisi II menilai BUMD PT KIG lah yang akan mengelola itu.
"Akan tetapi ketika komisi II melakukan RDP dengan kedua manager tersebut, mereka lebih berorientasi kepada pengolahan, antara lain pengelolaan sabut dan tepung kelapa dan mereka berencana akan membangun Industri. Dan ini adalah sesuatu yang menurut kami latah, mestinya diawal ini PT KIG harus berorientasi pada resi gudang dan disamping itu juga PT KIG harus memikirkan pemasaran langsung pada pihak pertama sehingga dapat meningkatkan harga kelapa itu sendiri," papar Junaidi.
Lebih lanjut Junaidi mengatakan, saat ini PT KIG jangan berfikir untuk membangun pabrik, karena untuk membangun pabrik butuh biaya yang besar. Apakah pemerintah memiliki biaya untuk itu?
"Tak perlu berpikir jauh jauh, dalam hal cukuplah berorientasi pada pelaksanaan Resi Gudang dan pengelolaan pelabuhan saja, PT KIG dalam hal ini dapat mengelola sisi pelabuhannya agar dapat menyediakan sarana dan pengelolaan ke pelabuhan guna kepentingan pengiriman dan pemasaran langsung produk kelapa itu sehingga tidak melakukan pengiriman menggunakan pelabuhan lain. Dengan itu pemasaran hasil perkebunan kita langsung kepada pihak pertama, ini akan memperpendek rantai tataniaga. Untuk awal ini, kita ingin memaksimalkan Resi Gudang dan Pelabuhan, dua hal ini saja bisa dijalankan, PT KIG sudah luar biasa. Sementara untuk produk turunan, biarkan saja dikelola dan diproduksi oleh BUMDes yang merupakan mitra kerja PT KIG, " papar Junaidi.
Dalam hal komisaris PT KIG, Komisi II menilai bahwa komisaris harus diisi oleh orang profesional yang memiliki modal dan orang yang ingin berinvestasi, karena PT KIG ini adalah perseroan terbatas yang menerima saham dari orang lain.
"Ketika komisaris menanamkan modalnya, tentu saja dia tidak ingin merugi karena dia memiliki modal didalaminya. Sehingga ketika dalam menjalankan dan mengawasi PT KIG, maka dia akan serius dan tidak hanya memikirkan gaji semata. Kita masih trauma terhadap BUMD yang kita miliki beberapa waktu lalu, dan ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi kita," Imbuh Politisi Partai Golkar itu.
Dalam hasil RDP tersebut, komisi II memberikan waktu dan terus mengevaluasi bisnis plan PT KIG. serta agar PT KIG dapat beroperasi dalam waktu dekat.
"Kita khawatir masyarakat kehilangan kesabaran dan berbalik menjadi muak kepada pemerintah karena terlalu lama menunggu kebijakan ini. Harapan kita PT KIG ini segera dapat beroperasi agar dapat menjawab keinginan masyarakat, kita isyaratkan kepada pengelola PT. KIG untuk serius dan ada dateline yang jelas. Kami butuh kerja nyata bukan retorika, kalau ragu-ragu angkat bendera putih," tutup nya. (*)
Berita Lainnya
Danramil 03/Tempuling Hadiri Rakor Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana Serta Karhutla
Babinsa Koramil 09/Kemuning dan Mahasiswa KKN UIN Suska Riau Lakukan Penegakan Protokol Kesehatan
Waduuh, Bupati Inhil 'Tongkrongi' Sosialisasi Penyusunan Renstra Hingga Dini Hari, Ada Apa?
Babinsa Koramil 09/Kemuning Tegakkan Protokol Kesehatan Diseputaran Pasar Kotabaru
Rembuk Perbaikan Jalan Teluk Pinang, Camat GAS Gelar Rapat Bersama Masyarakat
Aparat TNI/Polri, Dishub dan Diskes Laksanakan Penegakan Disiplin Antisipasi Penyebaran Covid-19
Pelda Poniman Komsos Bersama Aparatur Desa Nusantara Jaya
Dinahkodai H. Subhan dan Samino, Pengurus IKA Unisi Resmi Dikukuhkan
Hampir Selesai, Box Cuilvert TMMD 111 Kodim 0314/Inhil Rambah Tahap Pengecoran
Ketua Umum ICMI Riau: Jangan Sampai Corona Merusak Keimanan Kita
Disaksikan Ratusan Nelayan, Yusuf Azis Resmi Dilantik Sebagai Ketua Ranting HNSI Tanah Merah
Terpapar Virus Corona di Rumah, Seorang Dokter Meninggal Dunia