Sejarah 18 Februari: Kelahiran Sisingamangaraja XII, Raja Batak Anti Belanda


Loading...

PEKANBARU, Medialokal.co – Saat invasi Belada ke Tanah Batak pada tahun 1978, Sisingamangara XII, Raja Bakara, langsung mengadakan perlawanan. Memiliki hubungan dekat dengan Kerajaan Aceh, Sisingamangaraja mengobarkan perang melawan Belanda.

Lahir di Bakara pada 18 Februari 1845, Sisingamangaraja XII memiliki nama kecil Patuan Bosar. Dia kemudian diberi gelar Ompu Pulo Batu, sehingga dikenal dengan nama Patuan Bosar Ompu Pulo Batu.

Dikutip dari wikipedia, Tahun 1877, misionaris di Bahal Batu dan Silindung merasa terancam dan merasa akan diusir oleh Sisingamangaraja XII. Sang Raja dicatat menganut agama asli Batak, Parmalim. Meskipun, di beberapa catatan lain, Sisingamangaraja XII disebutkan telah pindah agama menjadi seorang muslim.

6 Februari 1878, pasukan Belanda mulai tiba di Pearaja, tempat para penginjil. Kehadiran pasukan Belanda ini tak disukai Sisingamangaraja XII, yang menyatakan perang pada 16 Februari 1878.

Pasukan Sisingamangaraja mulai menyerang pasukan Belanda yang ada di Bahal Batu. Belanda kemudian mendatangkan pasukan tambahan dari Sibolga. Kemudian, serangan ke Bakara pun mulai dilakukan.

Bakara akhirnya dapat dikuasai secara penuh oleh Belanda pada 3 Mei 1878. Namun, Sisingamangaraja XII telah keluar dari istananya dan tetap melanjutkan perang dengan gerilya.

Perjuangan Sisingamangaraja XII terus berlansung hingga 17 Juni 1907. Dalam sebuah pertempuran di Bukit Lae Sibulbulen, Sisingamangaraja XII gugur setelah peluru Belanda pasukan Belanda menembus dadanya.

9 November 1961, Sisingamangaraja XII kemudian diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Namanya juga diabadikan menjadi nama jalan di kota-kota Indonesia. (*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]