Nestapa Ojek Online di Pekanbaru di Tengah Bulan Ramadhan dan Pandemi Covid-19
PEKANBARU, Medialokal.co - Dikarenakan semakin mewabahnya Covid-19 atau virus korona di Indonesia, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan menghimbau warga untuk tetap dirumah saja, hal ini tentu menghambat kegiatan belajar mengajar dan perekonomian masyarakat. Kebijakan ini berimbas kepada pekerjaan masyarakat yang tidak bisa dilakukan dirumah, seperti ojek online.
Ojek online sendiri telah menjadi salah satu pilihan transportasi warga Pekanbaru untuk pergi ke berbagai tempat tujuan. Dikarenakan waktu yang lebih efisien dan terhindar dari macet. Pekerja sebagai driver ojek online pun terlihat cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, hal ini dibuktikan dengan begitu banyaknya driver ojek online di Pekanbaru. Namun semenjak Covid-19 masuk ke Indonesia, ojek online menjadi salah satu pekerjaan yang dirugikan.
Fenomena Covid-19 ini berdampak besar terhadap kesejahteraan ojek online di Pekanbaru. Ini dikarenakan target utama dari ojek online adalah pelajar dan pekerja yang ingin berangkat ke sekolah atau ke kantor. Dengan adanya lockdown dan perintah untuk tetap dirumah, tentu hal ini mengurai pendapatan ojek online.
“Dihari biasa aja sebelum ada korona, dapat orderan susah karena saingan sama ojol lain. Sekarang ada korona jadi lebih susah lagi dapat orderan. Penumpang jarang, yang order makanan juga sepi. Karena siang kan orang-orang puasa. Kalau malam sepi juga, mungkin lebih banyak yang milih masak dirumah, karena pasti lebih steril dari virus“ ujar Ardi salah seorang ojol di Pekanbaru, Kamis (30/04/2020).
Jam kerja mereka pun kini harus terbatasi dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
“Ditambah lagi ada PSBB di Pekanbaru. Kadang orderan masuk Cuma 2 sampai 6 orderan, padahal udah lama keluar cari orderan. Kadang buka puasa diluar juga sambil nunggu orderan,pahit-pahit “ ujar Willy salah seorang ojol di Pekanbaru, Kamis (30/04/2020).
Driver ojek online lain menambahkan bahwa sebelum Covid-19 datang, mereka bisa mendapat 15 sampai 20 orderan sehari, jika di rupiah kan sekitar 100 sampai 150rb perhari.
Kini mereka mengaku kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari di bulan ramadhan ini. Besar harapan para ojek online agar wabah ini cepat berlalu dan selalu kembali membaik seperti dulu lagi.
Penulis
Nama : Hizqi amelia
Kampus : Uin suska riau
Jurusan : Ilmu komunikasi
Semester : Dua
Tujuan berita : Memenuhi tugas mata kuliah pengantar jurnalistik.
Berita Lainnya
Jum'at Curhat, Polsek Gaung Anak Serka Eratkan Komunikasi Dengan Masyarakat
Dandim 0314/Inhil mendampingi Safari Ramadhan, Pj Bupati Inhil di Desa Kampung Baru
Kapolsek Kempas : Mari Kita Tingkatkan Amal Ibadah pada bulan Suci Ramadhan
Kapolsek Kempas Jumat Curhat bersama Kelompok Yasinan Desa Kulim Jaya Kec. Kempas
Jumat Berkah Babinsa Koramil 05/Gas Kopda Umar Nasution Berikan Sembako Kepada Warga Kurang Mampu
Jumat Berkah, Koramil 05/Gas Kapten Czi Slamet Hirohito Bagikan Sembako Kepada Warga
Jum'at Curhat, Polsek Gaung Anak Serka Eratkan Komunikasi Dengan Masyarakat
Dandim 0314/Inhil mendampingi Safari Ramadhan, Pj Bupati Inhil di Desa Kampung Baru
Kapolsek Kempas : Mari Kita Tingkatkan Amal Ibadah pada bulan Suci Ramadhan
Kapolsek Kempas Jumat Curhat bersama Kelompok Yasinan Desa Kulim Jaya Kec. Kempas
Jumat Berkah Babinsa Koramil 05/Gas Kopda Umar Nasution Berikan Sembako Kepada Warga Kurang Mampu
Jumat Berkah, Koramil 05/Gas Kapten Czi Slamet Hirohito Bagikan Sembako Kepada Warga