Klaim Tak Ada Subsidi Silang, Pihak PT PLN Bengkalis Sebut Itu Karena Kelebihan Pemakaian Pelanggan

Ket Photo : Manager ULP PT. PLN Bengkalis Danang Nur Hadianto saat ditemui wartawan Rabu, ( 17/6) diruang kerjanya jalan antara bengkalis.

Loading...

BENGKALIS, Medialokal.co - Terkait hasil hearing PT PLN (Persero) Bengkalis dengan DPRD Kabupaten Bengkalis Senin (15/6) lalu, DPRD Bengkalis meminta agar pihak PLN melakukan koreksi dan verivikasi terhadap lonjakan tarif kenaikan tagihan listrik ditengah covid-19 dan pasca puasa serta lebaran idul Fitri.


Menurut penjelasan Manager ULP PT. PLN Bengkalis Danang Nur Hadianto saat ditemui wartawan rabu, (17/5/2020), diruang kerjanya mengatakan bahwa pihaknya tidak ada melakukan kenaikan rupiah per KwH, dan pihak nya juga sudah melakukan verivikasi, jika ada pelanggan yang mengalami kenaikan, photokan hasil baca, kemudian cocok sama faktual di lapangan. kata Danang.


Terkait hering kemaren, Nanang Hardianto mengutarakan lebih lanjut, kita pokus pada kenaikan tarif listrik yang terjadi, tidak hanya di Bengkalis tapi secara nasional, ada 3 point yang  kami sampaikan sebelumnya, PLN tidak ada kenaikan rupiah per KwH, tidak ada subsidi silang, dan tidak dilakukan nya pengecekan meter karena covid-19, itupun bukan keputusan di unit kami tapi secara nasional.


" Dua bulan tidak mencatat, yang namanya fenomenal pemakaian listrik, pelanggan ni kan lain-lain, ada yang langgamnya naik, ada yang langgamnya nya turun, jadi yang naik ini otomatis tidak terekam oleh sistem PLN, karena tidak di baca, PLN di intruksikan untuk baca meter mandiri, tetapi sosialisasi kita, kemudian masyarakat menyambut itu kurang, jadi angka yang di masuk PLN hanya sedikit, maka langgam pemakaian nya naik baru dapat angkanya sewaktu harus baca di akhir Mei, kemaren kita di minta harus baca langsung. terang Danang.

Loading...


Katanya lagi, Hearing kemaren mereka (DPRD-Red) kepada PLN minta solusi, ada dua point, pertama agar melakukan koreksi ketika ada kesalahan di sistem pembacaan, misalnya begini, ada pembacaan di bulan Mei kemaren, ternyata angka yang terekam di sistem berbeda dengan angka faktual yang di lapangan, namanya manusia kadang ada kesalahan jadi itu harus di koreksi.

 

" Yang kedua, koreksi yang solusi cicil, angka nya cocok secara sistem, tetapi pelanggan tidak sangup untuk membayar secara langsung,pusat mengintruksikan untuk membayar secara cicil. kemudian DPRD juga meminta kita untuk melakukan verivikasi kepada tagihan yang naik, apakah ada faktor lain penyebab kenaikan ini, sebenarnya kami sudah melakukan verivikasi, yang mengalami kenaikan coba di lihat dulu, photokan hasil baca itu, cocok tidak dengan faktual dilapangan, Jelas Danang.


Semetara itu, Muhammad Pani suvervaisor transaksi energi PT. PLN Bengkalis menambahkan, " dari tahun-tahun sebelumnya kalau sudah masuk lebaran maupun bulan puasa tagihan pasti lebih besar kalau kita lihat perbulannya, ditambah covid-19 kita disuruh dirumah, dari dua faktor inilah tagihan jadi drastis naiknya.tambah Pani.***(B1)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]