COVID-19 Gelombang Kedua di Riau, 'Sebaiknya Kurangi Keluar Rumah'


Loading...

PEKANBARU, Medialokal.co — Riau kini tengah dirundung kasus penyebaran COVID-19 pada gelombang kedua. Apa yang terjadi di Riau saat sudah diperkirakan.

Salah satu faktor penyebabnya, minimnya tingkat kedisiplinan masyarakat. Begitu pendapat yang diutarakan oleh Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Riau dr Indra Yovi, Selasa, 23 Juni 2020.

“Sebaiknya, dalam 1-2 minggu kedepan sebisa mungkin hindari aktivitas di luar rumah,” katanya.

Jumlah Kasus COVID-19 di Riau

Catatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, sampai saat ini sudah 166 kasus terkonfimasi positif COVID-19 di Riau. Dengan rincian ada 117 pasien sembuh, 41 masih dirawat dan 8 lainnya meninggal dunia.

Loading...

Sedangkan jumlah PDP 1.809 dengan rincian, 121 masih dirawat, 1.512 telah sembuh dan pulang, dan 176 meninggal dunia.

Total jumlah ODP 76.225 dengan rincian, 3.830 masih dalam pemantauan, 72.395 telah selesai dilakukan pemantauan.

Pada Senin, 22 Juni 2020, Riau mencatat sejarah dalam angka kasus positif COVID-19 terbanyak, yakni 24 orang terkonfirmasi positif. “Ledakan-ledakan seperti ini yang kami takutkan,” kata dr Indra Yovi.

Warga Diminta Kurangi Aktivitas di Luar Rumah.

dr Indra Yovi sejak awal selalu mengingatkan soal kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Itu selalu disebut saat konferensi pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jalan Diponegoro Pekanbaru.

Mengurangi aktivitas di luar rumah dan disiplin pada protokol kesehatan sangat berpengaruh terhadap upaya penekanan penyebaran COVID-19 pada gelombang kedua.

Kalaupun harus keluar rumah, “Perhatikanlah protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak, memakai masker serta selalu mencuci tangan,” ujarnya.

“Sebaiknya 1-2 minggu ke depan hindari aktifitas yang tidak wajib diluar rumah, jaga kesehatan kita dan keluarga kita.”

Hal ini perlu dilakukan setelah adanya lonjakan kasus positif COVID-19 sebanyak 24 orang kemarin. Puluhan orang yang positif terpapar virus yang belum ada vaksinnya itu, sebagai bukti, kasus penyebarannya masih masif.

“Hanya kewaspadaan yang bisa membuat kita tetap aman dari COVID-19,” tuturnya. (*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]