Melihat Program Apri-Roby Pulihkan Ekonomi Masyarakat Saat Pandemi


Loading...

BINTAN, Medialokal.co - Gerakan Bangun Kampung (Gerbang Kampung) berbasis Pemberdayaan Masyarakat Terkait Pandemi Covid -19, Apri Sujadi lebih kepada Perekonomian Masyarakat.

Apri Roby menginginkan pemulihan ekonomi langsung di tingkat paling bawah dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Apri Roby ingin tercipta wirausaha-wirausaha baru dengan cara berkelompok dari kampung yang dipelopori warga masyarakat secara bersama-sama menjadi masyarakat Social Entrepreneur

Program ini untuk menggairahkan, menumbuhkan dan memulihkan ekonomi warga secara efektif, yaitu dengan memberikan dukungan keuangan sebesar Rp. 100.000.000,-/Rukun Warga (kampung) selama 5 tahun kedepan.

Dimana konsep Gerakan Bangun Kampung (Gerbang Kampung) ini juga ingin mendorong partisipasi dan pemberdayaan seluruh warga di setiap kampung menjadi Social Entrepreneur (Pengusaha Sosial) dari seluruh warga disetiap kampungnya membangun kampung halamannya bersama RT dan RW dilingkungannya dengan semangat bersama dan kegotongroyongan.

"Warga bersama RT/RW merumuskan mau menjadikan kampungnya sesuai potensi dan kebutuhan warga dengan melakukan musyawarah bersama agar kampungnya menjadi sentra-sentra tertentu atau memiliki kekhasan tersendiri yang mampu memulihkan ekonomi bersama-sama. Bangkit bersama dan maju bersama itulah harapan kita semua," ujar Apri

Ada 4 (empat) menu untuk kebijakan Gerakan Bangun Kampung (Gerbang Kampung) ini yaitu :
1. Pembangunan Kampung Padat Karya (Swakelola)
Agar warga tidak menunggu proses-proses pembangunan infrastruktur atau penunjang lainnya melalui mekanisme Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang perlu berproses memakan waktu yang panjang.

Maka Warga dengan musyawarah di Kampungnya bersama RT/RW dapat menggunakan dana tersebut untuk membangun secara langsung sesuai yang dibutuhkan. Dan Program ini warga dapat menerima upah dari pekerjaan yang ada dikampungnya.

2. Pembentukan Lembaga Keuangan “Koperasi Syariah”
Bahwa untuk kampung-kampung yang memiliki potensi UMKM, tentunya Apri Roby ingin mendorong warga untuk dapat mengembangkan usaha diberbagai bidang usaha mikro. Agar warga di kampung tersebut tidak perlu meminjam ke Bank Konvensional.

Ada juga problem masuknya rentenir atas nama koperasi tak berizin memberikan warga Bintan pinjaman dengan bunga yang besar dan memberatkan warga. Hal ini jadi problem social ekonomi yang buruk bagi kehidupan warga. Warga dipaksa dengan riba/bunga yang bertambah. Kita tidak menginginkan Bintan dijadikan lahan keuntungan Rentenir yang mencari keuntungan sebesar-besarnya yang menyulitkan kehidupan warga sehingga warga menjadi Society Debthorship (masyarakat pengutang)

Kelebihan Pembentukan Koperasi Syariah ini masyarakat dapat meminjam tanpa anggunan, namun tidak dalam jumlah besar. Bantuan awal ini di bantu melalui kebijakan program Gerbang Kampung untuk memicu tumbuh kembang usaha di perkampungan maupun usaha warga lainnya.

Apri Roby ingin tercipta banyaknya kampung anti Riba, karena sesungguhnya riba adalah dosa besar. Yakinlah Allah SWT akan melimpahkan keberkahan berupa kemakmuran pada kita semua warga Bintan jika kita tegak mengikuti syariat agama.

3. Kampung Wisata/Kreatif/Inovatif (Destinasi baru wisata berbasis masyarakat)
Dalam situasi resesi ini, kita belum dapat mengandalkan wisatawan mancanegara hadir dan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah. Tentu kita harus merubah mindset dengan membuat Destinasi wisata baru masyarakat yang kreatif dan inovatif.

Program ini adalah menciptakan destinasi baru agar masyarakat merasakan dampak dari ekonomi wisata. RT/RW bersama warga mengelola langsung untuk menciptakan daya tarik kampungnya dengan Dana yang diberikan agar tercipta kampung yang mampu menciptakan ekonomi bersama.

Dengan adanya ketertarikan wisata baru, akan berdampak pula kepada ekonomi disektor lainnya khususnya usaha di kampungnya. Misal kuliner, permainan, penginapan (HomeStay) dan lainnya yang dapat warga lakukan secara mandiri atau bersama warga lainnya

Apri Roby yakin Ekonomi Wisata berbasis masyarakat kedepan akan berkembang untuk warga, untuk itu bangunlah kampung halaman kita secara kreatif, inovatif menjadi destinasi baru untuk kita semua, merasakan manfaat ekonomi wisata secara langsung

4. Kampung Tahan Pangan (Perikanan / Pertanian / Perkebunan / Peternakan)
Bintan yang begitu luas lautnya dan lahan yang subur tentu menjadi perhatian Apri Roby bersama dengan potensi-potensi diperkampungan.

Kebutuhan warga setiap kampung berbeda-beda sesuai dengan potensinya. Apri Roby ingin warga bangkit membangun ekonomi di kampungnya, sehingga tercipta kampung dengan sentra-sentra hasil yang berbeda disetiap kampung pula.

Dari 100 Juta per kampung Warga secara bersama dapat membuat sentra Perikanan tangkap atau budidaya, bisa juga dengan hasil pertanian, perkebunan ataupun peternakan dalam rangka menguatkan ketahanan pangan warga dikampungnya dan berkontribusi hasil pertanian untuk kebutuhan pangan warga Bintan.

Dan sangat diharapkan jika memungkinkan kampung tahan pangan ini menjadi kampung yang berorientasi ekspor dari dari kebutuhan pasar internasional terhadap kebutuhan pangan.

Gerakan Bangun Kampung adalah harapan besar untuk kita semua bangkit dari keterpurukan ekonomi agar warga Bintan tersentuh langsung dan ekonomi berputar ditengah-tengah masyarakat dan mampu menciptakan lapangan usaha baru dan lapangan kerja baru.(*).






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]