Sudah Hampir 2 Minggu Pemandangan Warga Mengantri LPG 3 Kg 'Hiasi' SPBU Tanjung Uban


Loading...

BINTAN, Medialokal.co - Sudah berlangsung hampir 2 Minggu puluhan warga tampak mengantri bahan bakar LPG 3 Kilo gram (Kg) di SPBU Tanjung Uban.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Bintan, Indra Setiawan menuturkan hal tersebut terjadi merupakan salah satu dampak dari Pandemi Covid -19 yang mana para pekerja atau Karyawan Hotel Bintan lagoon diketahui telah merumahkan atau memutuskan hubungan Kerja (PHK) skala besar sekitar kurang lebih 500 karyawan atau pekerja sehingga berdampak melonjaknya penguna bahan bakar LPG.

Indra Setiawan juga mengunngkap Pemerintah Bintan telah melakukan operasi pasar, disetiap pengencer atau pangkalan ada pelanggan yang menbeli bahan bakar LPG 3 Kg lebih dari satu tabung dan ada pembeli luar dari kawasan Tanjung Uban seperti dareah Kecamatan Seri kuala Lobam dan Teluk Sebong.

Hal serupa yang disampaikan oleh penanggung jawab Pangkalan LPG Tanjung Uban Mahdi, mengatakan adanya lonjakan pembeli kerena kita sudah melakukan permintaan atau kuata ke Pertamina Tanjung Uban sesuai dengan kuata masyarakat apalagi ini bahan bakar LPG subsidi.

"Terkait Pandemi Covid -19 banyaknya Masyarakat menbuka usaha UMKM sehingga kebutuhan bahan bakar semakin meningkat," ujarya lagi.

Perlu adanya pendataan ulang untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat agar tidak terjadi antrian warga di SPBU Tanjung Uban di Jalan Permaisuri Kelurahan Tanjung Uban Selatan Kecamatan Bintan Utara.

Harga bahan bakar LPG dipangkalan pengencer juga berbeda , harga di SPBU Rp.17000 ( tujuh belas ribu rupiah ) pertabung 3 Kg, sementara harga dipangkalan pengencer Rp.20.000 ( dua puluh ribu rupiah ) sementara saat ini dipangkalan pengencer tidak ada jual bahan bakar LPG 3 Kg sehingga juga membuat antrian di SPBU Tanjung Uban (*).






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]