Ini 10 Momen Langka Peristiwa Langit di Bulan Juni 2018, Jangan Lewatkan

ilustrasi Tata Surya 

Loading...

MEDIALOKAL.CO - Bulan keenam di tahun 2018 ini ternyata menyimpan banyak kejutan.

Di bulan Juni ini, terdapat banyak peristiwa langit yang menakjubkan dan dapat disaksikan langsung dari bumi.

Dilansir Tribunjogja.com dari situs InfoAstronomy pada bulan ini terdapat sepuluh peristiwa langit yang tak boleh terlewatkan.

Disebutkan bahwa selama satu bulan ke depan ini, akan ada peristiwa mulai dari konjungsi planet, hujan meteor, hingga dekatnya Saturnus dengan Bumi.

Loading...

Berikut sepuluh peristiwa langit di Bulan Juni 2018:

1. 3 Juni 2018: Konjungsi Bulan dengan Planet Mars

Pada tanggal 3 Juni 2018, Matahari-Bumi-Mars berada satu garis lurus di bidang tata surya, membuat Mars tampak lebih terang dari biasanya.

Hal tersebut dikarenakan planet Mars akan akan mencapai titik oposisi terhadap Matahari. 

2. 7 Juni 2018: Fase Bulan Separuh Akhir

Pada fase ini bertepatan dengan hari ketujuh terakhir Bulan Ramadan.

Fase Bulan separuh akhir menandakan bahwa usia Bulan sudah 23 atau 24 hari.

Secara astronomis, fase separuh akhir akan terjadi pukul 01.33 WIB pada tanggal tersebut.

Namun, kita sudah bisa melihat Bulan yang terbit pada pukul 23.53 waktu setempat daerahmu, atau sekitar 6 jam 3 menit sebelum Matahari terbit, hingga 12 jam ke depan.

3. 10 Juni 2018: Hujan Meteor Ofiukid

Ofiukid berasal dari nama titik radiannya, yakni di arah rasi bintang Ofiukus. 

Hujan meteor Ofiukid  akan memiliki intensitas maksimum sekitar 5 meteor per jam. 

Namun, intensitas ini mengasumsikan bahwa kamu mengamatinya di kondisi langit yang sangat gelap dan cuaca cerah.

4. 14 Juni 2018: Fase Bulan Baru

Fase Bulan baru adalah fase di mana sudut elongasi antara Matahari dan Bulan mencapai hampir nol derajat. 

Dari hal tersebut maka wajah Bulan yang disinari Matahari sedang membelakangi Bumi, bulan tak terlihat.

Fase Bulan Baru akan dicapai pada pukul 02:45 WIB. 

Sayangnya fase ini tidak bisa dinikmati dengan.

5. 16 Juni 2018: Konjungsi Bulan dengan Planet Venus

Momen lebaran akan diwarnai dengan keindahan langit senja ketika planet Venus akan berjumpa dengan bulan sabit tipis.

Hal tersebut akan terjadi di langit arah barat.

Peristiwa konjungsi ini akan membuat Bulan dan Venus hanya terpisah sejauh 2° satu sama lain.

Dalam pandangan kasat mata, Venus akan muncul bagai bintang paling terang di dekat Bulan sabit tipis.

Bulan akan bersinar terang di magnitudo -10,3, sementara planet Venus di magnitudo -4,0. 

Pasangan kosmis ini akan berada di depan di rasi bintang Kanser dan bisa diamati hingga 2 jam 44 menit setelah Matahari terbenam.

6. 20 Juni 2018: Fase Bulan Separuh Awal

Pada tanggal tersebut posisi Bulan sudah mencapai 90° terhadap posisi Matahari di langit Bumi.

Kita akan melihat separuh bagian Bulan saja yang tersinari Matahari, sebagian lainnya masih malam hari.

Secara astronomis, fase separuh awal akan terjadi pukul 17:52 WIB. 

Kita sudah bisa melihat Bulan di langit atas kepala tepat saat Matahari terbenam, hingga pukul 23:26 ketika Bulan separuh awal sudah berada di ketinggian 8° dari cakrawala barat.

7. 21 Juni 2018: Solstis, Titik Balik Matahari

Solstis atau Titik Balik Matahari akan terjadi pada 21 Juni pukul 16:54 WIB.

Pada peristiwa ini Matahari akan berada rendah di atas cakrawala bagi orang-orang yang berada di belahan Bumi selatan. 

Menjadikannya hari pertama musim dingin di sana. 

Sementara di belahan Bumi utara, Matahari berada lebih tinggi di atas cakrawala, sehingga menjadi penanda hari pertama musim panas.

8. 24 Juni 2018: Konjungsi Bulan dengan Planet Jupiter

Pada 24 Juni 2018, Bulan akan memandumu dalam menemukan sang planet terbesar di tata surya kita ini. 

Konjungsi ini akan mencapai puncaknya pada pukul 01:47 WIB, yang mana kala itu nantinya kita akan melihat planet Jupiter yang berada sejauh 4°13' di arah selatan Bulan. 

Namun, kamu perlu teleskop untuk bisa melihat Jupiter lebih jelas lengkap dengan bulan-bulan terbesarnya.

9. 27 Juni 2018: Oposisi Saturnus

Saturnus mencapai titik oposisi pada pukul 20:15 WIB. Ini adalah saat terbaik untuk mengamati sang planet bercincin karena juga sedang berada di jarak terdekatnya dengan Bumi. 

Tapi walau dekat, kamu masih perlu teleskop untuk bisa mengamati cincinnya ya.

Oposisi akan membawa Saturnus pada jarak sekitar 9,05 AU (1 AU = 150 juta kilometer) dari Bumi, dan akan muncul dengan diameter sudut selebar 18,4 detik busur. 

Bersinar dengan rona kuning keemasan, Saturnus akan mencapai magnitudo 0,0.

10. 28 Juni 2018: Bulan Purnama

Pada akhir bulan, Bulan akan mekar dalam fase purnama, yang secara astronomis akan terjadi pada pukul 11:54 WIB.

Kita bisa melihat purnama segera setelah Matahari terbenam. 

Pada saat mencapai fase penuh, Bulan akan terletak pada deklinasi -20°42' di rasi bintang Sagitarius. 

Jaraknya dari Bumi akan sekitar 404.000 kilometer jauhnya. (*)

 

 

 

 


Sumber : BANGKAPOS.COM






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]