Bisikan Qalbu dari Syech Arwan Kasri


Loading...

BINTAN, Medialokal.co - Dunia adalah tempat yang semu, oleh kerena itu jangan dijadikan sesuatu yang utama, alam yang kekal dan abadi adalah akherat, jadikan Dunia untuk menuju akherat, tubuh adalah abu jasad ( Dunia ) " Nur Muhammad ( induk dari segala Roh ), jasad adalah sarung belaka ataupun bangkai, yang sering dihiasi sehingga tidak terlihat diri sejati, penglihatan zahir menjadi penglihatan sebenarnya, maka tertipu daya, kerena tertutupnya ijab atau dinding terhadap Sirrullah.ujar Syech Arwan Kasri. Selasa 23/3/2021.  

Syech Arwan Kasri juga menghimbau dengan situasi Dunia atau zaman yang tua saat ini, agar mahluk dimuka bumi, khususnya umat Muslim, lebih mendalami ilmu - ilmu agama, dan bersatu menegakkan tali Allah SWT, jangan sampai berpecah belah, bertolong - tolonggan dalam berbuat Kebajikkan atau kebaikkan berlomba - lombalah , jangan bertolong - tolongan berbuat kemungkaran, tegasnya. 

Belajar dengan ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, pertama belajar Ilmu Syari'at, Fiqih, Ilmu Al- quran dan Hadiat, Sejarah Islam, Aqidah dan Ahklak  , Kedua Thoriqat, Hakikat, dan Makrifat, ujarnya lagi.


Lebih dalam Syech Arwan mencontohkan sebagai induk dari Waliyullah, seperti  Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pernah ditanya oleh seseorang mengenai pikiran-pikiran yang muncul di benak (khawâthir), lalu beliau menjelaskan:
“Bagaimana menjelaskan kepadamu apa itu khawâthir? Khawâthir itu datang dari setan, dorongan alamiah (thab?), nafsu (hawâ) dan dunia ini. Kepentingan atau kepedulianmu (hamm) adalah apa saja yang paling penting menurutmu. Jenis pikiran-pikiranmu akan sejalan dengan kepentinganmu yang sedang aktif. Sebuah lintasan pikiran (khâthir) yang diilhami oleh Tuhan Yang Maha Benar hanya datang ke hati, bebas dari apa pun selain Dia. Sebagaimana telah difirmankan-Nya, “Aku berlindung kepada Allah dari menahan siapa pun kecuali dia yang padanya kami temukan harta kami,” (QS Yûsuf (12) : 39).

Loading...

Jika Allah dan ingatan kepada-Nya (dzikr) hadir dalam dirimu, maka harimu pasti akan dipenuhi dengan kedekatan-Nya, dan pikiran-pikiran yang disarankan oleh setan, nafsu dan dunia ini semuanya akan menjauhimu. Ada semacam pikiran yang datang dari dunia ini dan macam lain yang datang dari akhirat. Ada pikiran yang datang dari para malaikat, pikiran yang datang dari diri rendah (nafs) dan pikiran yang datang dari hati. Juga ada pikiran yang datang dari Tuhan Yang Maha Benar.

Oleh karena itu, adalah perlu bagimu, wahai orang yang benar (shâdiq), untuk membuang semua pikiran lain dan hanya mengandalkan kepada pikiran Tuhan Yang Maha Benar. Jika engkau menolak pikiran dari diri rendah, pikiran nafsu, pikiran setan dan pikiran dunia, maka pikiran akhirat akan datang kepadamu. Kemudian kamu akan menerima pikiran malaikat, dan akhirnya pikiran Tuhan. Ini adalah tahap yang terakhir.

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir. tutup Syekh,Arwan. (*)

Laporan : Juliansyah






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]