Sejumlah Petani di F9 Kuansing Pinta Kebunnya Segera Direplanting


Loading...

TELUK KUANTAN, Medialokal.co - Sejumlah petani di Desa Sungai Keranji (F9), Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi belum mengetahui sudah adanya pencairan dana replanting dari BPDPKS beberapa bulan terakhir. 

Selain petani belum mengetahui telah adanya pencairan, pantuan awak media melihat pekerjaan tumbang chipping juga belum berjalan sebagaimana mestinya. 

Ketika dikonfirmasi langsung kepada sejumlah petani terkait pencairan dana replanting dari BPDPKS itu, kepada wartawan beberapa hari lalu dirinya mengatakan bahwa sampai hari ini memang tidak ada informasi atau pemberitahuan dari pihak KUD setempat. 

"Kami berasumsi mengapa pengerjaan replanting hingga kini sama sekali belum berjalan, karena dana belum cair. Sepengetahuan kami memang dana bantuan dari replanting itu belum cair," ujar Sudarto, salah seorang petani yang tergabung pada program replanting di Sungai Keranji. 

Loading...

Padahal dikatakan, dirinya siap sawitnya ditumbang dan serius menyukseskan program peremajaan sawit atau replanting yang pendanaannya dibantu oleh Pemerintah pusat melalui Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tersebut.

Petani lainnya, Wahyu, wanita paruh baya ini kepada wartawan juga mengatakan, sebagai salah satu peserta yang ikut pada program PSR di Desa setempat. Dengan tegas dituturkan bahwa dirinya siap menyukseskan replanting sawit masyarakat. 

"Ya, pasti program replanting ini sangat membantu kami sebagai petani sawit. Dengan adanya bantuan dari pemerintah, sawit kami dapat diremajakan. Kan sawit sudah tua jadi hasilnya tidak maksimal lagi. Nah, kalau memang dananya sudah cair nunggu apa lagi, sawit saya silahkan ditumbang," kata ibu rumah tangga ini. 

Beda halnya Kartono (60), ironisnya selaku Ketua kelompok tani Abadi Jaya ia justru mengaku belum mendapat info jika dana PSR sudah dicairkan BPDPKS. Dia tidak mengetahui kabar itu karena belum diberitahu pihak KUD. 

"Saya memang belum tahu kalau dana PSR itu sudah cair. Diharapkan kepada pengurus KUD untuk segera menjalankan proses replanting. Ngapa juga lama-lama, selaku petani saya juga siap sawit ditumbang. Karena PSR dari pemerintah ini sangat membantu petani," jelasnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala PPKS Medan Unit Kebun Lado, M. Ali Tanjung selaku pihak penyedia bibit sawit untuk kebutuhan PSR di sepuluh Desa di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir, Kuansing, dengan tegas mengatakan, bahwa pihaknya tetap berkomitmen menyediakan bibit bersertifikasi siap salur kepada petani yang tergabung pada program peremajaan sawit masyarakat di sepuluh desa tersebut. Tak terkecuali desa Sungai Keranji (F9), bibit untuk kebutuhan replanting di Desa tersebut dipastikan tersedia dan siap disalurkan.

"Kita dari PPKS tetap komitmen dalam penyediaan bibit sawit unggul siap tanam. Saat ini stok bibit kita yang siap disalurkan untuk kebutuhan replanting di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir ada sekitar 250 ribu batang. Seperti untuk kebutuhan replanting sawit petani di Desa Sungai Keranji itu bibit kita banyak kok tersedia. Jadi, petani tak usah ragu karena stok bibit kita selalu ready," ungkap Tanjung.

Kepala Koodinator Lapangan PT GTW, Wahyudi selaku pihak kontraktor pelaksana pekerjaan tumbang chipping terhadap lahan petani yang tergabung pada program PSR di Kuansing itu menuturkan, bahwa pihaknya siap mengerjakan pekerjaan replanting pada areal lahan petani di Kecamatan Singingi salah satunya desa Sungai Keranji yang mana hingga saat ini belum melaksanakan proses tumbang chipping. Hal itu sebagai bentuk komitmen pihaknya dalam menjalankan perjanjian kontrak yang disepakati bersama pihak-pihak terkait.

"Pastinya kita selaku kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tumbang chipping tetap berkomitmen menuntaskan pekerjaan sesuai kontrak yang sebelumnya sudah disepakati bersama. Karenanya, peralatan kerja dan tenaga kerja kita selalu siap mengerjakan replanting tumbang chipping hingga proses lubang tanam pada program PSR di Kuansing ini," jelasnya.

Terkait hal diatas, Ketua KUD Makarti Desa Sungai Keranji, Saman ketika dimintai tenggapan wartawan mengatakan, bahwa proses replanting kebun sawit milik masyarakat yang tergabung dalam 23 kelompok tani di KUD Makarti dengan luas lahan sekitar 800 hektare itu, hingga saat ini memang belum masuk pada tahap pengerjaan tumbang chipping. Untuk proses pengerjaan tersebut dikatakan, direncanakan mulai dikerjakan selambatnya pada awal Januari 2022 tahun depan.

"Memang benar bahwa dana bantuan untuk petani pada program peremajaan sawit rakyat yang tergabung di KUD Makarti yang total luas lahan sekitar 800 hektare itu, sebelumnya sudah pencairan, dana cair sekitar akhir Maret lalu dan uangnya disimpan di Bank. Sementara ini kita agendakan awal Januari tahun depan sudah dimulai pengerjaannya. Artinya, kalau semua persiapan sudah matang bisa saja jadwal dimajukan sebelum Januari nanti itu sudah mulai tumbang chipping.

Yang jelas sebelum kita memulai tumbang chipping terlebih dahulu kan kita harus sepakati bersama kelompok taninya, selain itu kita juga mesti cek ketersediaan bibit, makanya bulan depan kita cek lagi bibitnya. Meski demikian saya yakin dilapangan ndak ada kendala, baik penyedia bibit maupun pihak kontraktor pelaksana tumbang chipping saya rasa mereka siap menyukseskan program peremajaan sawit masyarakat di Sungai Keranji," ungkap Saman kepada wartawan saat ditemui di Sungai Keranji, Jumat (4/6/2021) kemarin. 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]