Ratusan Ikan Paus Dibantai, Laut Jadi Merah Darah

Foto-foto memilukan hadir dari Kepulauan Faroe menunjukkan bahwa laut berubah menjadi merah darah setelah puluhan paus dibunuh oleh penduduk pulau sebagai persiapan untuk musim dingin yang keras (BBC)

Loading...

MEDIALOKAL.CO – Foto-foto memilukan hadir dari Kepulauan Faroe menunjukkan bahwa laut berubah menjadi merah darah setelah puluhan paus dibunuh oleh penduduk pulau sebagai persiapan untuk musim dingin yang keras. Dilansir BBC pada Jumat, (17/8), mahasiswa Universitas Cambridge, Alastair Ward, 22 tahun, memotret pembantaian pausyang dilakukan oleh masyarakat di teluk di Sandavágu.

Kepulauan Faroe terletak di Atlantik Utara antara Norwegia dan Islandia dan terdiri dari 18 pulau kecil. Ikan paus pilot dan lemak adalah sumber makanan yang akan membantu memberi makan 50 ribu orang Faroe melalui musim dingin.

Penduduk setempat telah melakukan perburuan paus tahunan selama berabad-abad, tetapi gambar yang mengerikan kemungkinan akan mengejutkan banyak orang luar. Ward mengatakan, dia tercengang dengan banyaknya paus di teluk.

“Mereka mengantar mereka ke teluk, mendorong mereka dengan dayung mereka. Begitu mereka cukup dekat, seluruh orang berlari masuk dan mulai mneyerang paus,” katanya.

Loading...

Bahkan anak-anak ikut terlibat, menarik tali dan melompat ke paus yang mati. “Kami hanya duduk di sana tanpa berkata-kata dan merasa kesal tetapi namun tak bisa melakukan apa-apa,” ujarnya.

Penduduk lokal melakukan penangkapan paus sebagai kegiatan komunitas untuk semua orang. Ini juga diatur dalam hukum nasional dan dilakukan dengan cara yang menyebabkan penderitaan sesedikit mungkin bagi ikan paus.

Perburuan paus dilakukan berkelanjutan, menangkap sekitar 800 paus perintis setahun, dengan sekitar 100.000 ikan paus di sekitar Kepulauan Faroe. Namun Ward mengatakan, dia khawatir dengan metode pembunuhan paus. Saat paus memekik itu suaranya sangat mengerikan.

Mereka memasang kait di tali di lubang sembulan mereka untuk menarik mereka masuk dan kemudian menyerang mereka dengan pisau. “Mereka tidak mati dengan cara yang manusiawi,” ujarnya. (pojoksatu.id)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]