'Musuh' Arab Saudi Siap Selamatkan Turki dari Krisis


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Turki mendapat angin segar setelah Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengatakan bahwa pihaknya akan menanamkan investasi USD 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp 219 triliun.

Pernyataan itu muncul setelah sang Emir mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, Rabu (15/8) waktu setempat.

Setelah sempat jatuh lebih dari 45 persen terhadap dolar AS, lira Turki mulai menguat terhadap dolar kemarin dan terus bertahan hingga hari ini, Kamis (16/8).

Turki saat ini diketahui bergulat dengan krisis mata uang dan ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat.

Loading...

Sheikh Tamim adalah kepala negara asing pertama yang mengunjungi Ankara sejak perang dengan Washington dimulai pekan lalu.

"Kami berdiri dengan saudara-saudara di Turki yang telah berdiri dengan isu-isu Dunia Muslim dan dengan Qatar," kata Syekh Tamim dalam sebuah cuitan di Twitter.

"Sebagai bagian dari pembicaraan penting yang saya lakukan di Ankara pada hari Jumat dengan Presiden Yang Mulia Erdogan, kami mengumumkan paket deposit dan proyek investasi senilai USD 15 miliar di negara tersebut, yang memiliki ekonomi produktif yang kuat dan solid," tambahnya,

Erdogan dan Syekh Tamim juga membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama strategis mereka.

"Kami mementingkan kunjungannya. Kunjungan ini, pada saat yang sama, merupakan indikator bahwa Qatar berdiri dengan Turki," kata Ibrahim Kalin, seorang juru bicara untuk presiden Turki seperti dimuat Al Jazeera.

Meski begitu, perkembangan positif ini dapat semakin memperburuk hubungan Turki dengan Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya. Pasalnya, Qatar adalah musuh bersama negara-negara teluk.

Sejak tahun lalu, Arab Saudi, Yaman, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab dan sejumlah negara Afrika menghentikan hubungan diplomatik dengan Qatar. Negara-negara Teluk juga memberlakukan blokade darat, laut dan udara terhadap Qatar.

Saudi Cs menuding Qatar mensponsori kelompok teroris di kawasan Timur Tengah. Mereka juga tidak senang karena Qatar menjalin hubungan dengan Iran. (jpnn.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]