Ada Bau Menyengat di Tempat Suami Istri Meninggal Berpelukan

Jenazah Suami istri meninggal berpelukan di Lapas Lumajang dibawa ke rumah sakit. (Radar Jember)

Loading...

MEDIALOKAL.CO – Penyebab pasangan suami istri meninggal berpelukan di Lapas Lumajang masih jadi teka-teki. Polisi belum bisa memastikan pasangan itu bunuh diri.

Namun, ada sejumlah tanda-tanda yang mengarah pada tindakan bunuh diri bersama. Sebab, ada botol dan gelas yang berbau menyengat dekat kedua jenazah di tempat besuk tahanan.

Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Hasran menegaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya dua tahanan itu. Sejumlah temuan di TKP sempat diungkapkan.

“Di TKP ada temuannya, kita masih lakukan penyelidikan. Ada botol baunya menyengat. Sudah diamankan itu. Ada gelas juga, sudah diamankan,” ungkap kasat Reskrim asal Makassar ini.

Loading...

Dia menegaskan, semua temuan itu akan dibawa ke Pusat Laboratoriun Foreksik (Puslabfor) Surabaya untuk diperiksa.

“Untuk mengetahui apakah ada kandungan zat berbahaya atau tidak. Jadi, kami bawa ke laboratorium dulu untuk mengetahui kandungan zatnya apa saja,” jelasnya.

Dikatakan Hasran, memang ada indikasi yang mengarah ke aksi bunuh diri. Namun, ini masih sekadar indikasi. Kepastian kematian keduanya masih harus menunggu hasil otopsi.

Indikasinya lainnya adalah informasi bahwa korban pernah melakukan percobaan bunuh diri. Informasi dari polisi, korban Rasyid sempat mencoba bunuh diri sebelum ditahan.

Hasran mengaku, telah menanyakan pada keluarga perihal tahanan Rasyid yang meninggal bersama istrinya di lapas. Beberapa hal yang mengarah pada upaya bunuh diri disampaikan dari keterangan ibu korban.

“Sudah saya tanyakan ke ibu kandung. Sudah ada percobaan bunuh diri sebelumnya” ungkapnya.

Ditegaskannya, tahanan bernama Rasyid itu pernah melakukan percobaan bunuh diri. “Pernah mencoba bunuh diri meminum racun serangga. Dan itu sudah pernah terjadi sebelum ditahan. Dari ibu kandung sempat diinterogasi juga,” tambahnya.

Penyebabnya, malu karena terlalu sering melakukan tindakan kriminal yang kemudian dinilai jadi beban keluarga.

“Iya beban. Itu kasusnya penipuan dan penggelapan, prosesnya pra penuntutan,” tambahnya.

Saat ditanya apakah ada kelalaian dari lapas terkait kejadian menggemparkan tersebut, Hasran menegaskan belum tentu.

“Lapas lalai atau tidak ini masih belum bisa disimpulkan begitu. Indikasi bunuh diri ada soalnya. Dan sudah berulang kali dilakukan,” pungkasnya.

Dia mengajak bersabar karena persoalan ini pemeriksaannya butuh waktu sampai menjadi benar-benar jelas.

“Sama-sama kita, ayo bersabar mencari tahu apa penyebabnya. Nunggu hasil pemeriksaan juga kan ya,” jawabnya.(POJOKSATU.id)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]