Terima Aduan masyarakat, BPD Pangkalan Batang Gelar Rapat Terkait Pembangunan Makam Bersejarah

Teks Photo : Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat mengelar rapat bersama dengan tokoh masyarakat

Loading...

 

BENGKALIS - Untuk menghindari terjadinya konflik ditengah masyarakat terhadap pembangunan tempat makam bersejarah di area Mangrove Putri Hijau Dusun Sukajadi desa Pangkalan Batang kecamatan Bengkalis. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat mengelar rapat bersama dengan tokoh masyarakat, sabtu (02/07/2022) kemaren.

Rapat yang dimulai pukul 14.30 WIB tersebut dihadiri langsung kepala desa Pangkalan Bantang, sekdes, tokoh masyarakat, tokoh agama, LAM, LPMD, tokoh pemuda, ketua RW dan ketua RT.

Komplek makam bersejarah tersebut memiliki luas 1 hektare terletak di bibir pantai Selat Bengkalis, berhadapan langsung dengan Desa Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

Loading...

Puluhan makam disana memiliki batu nisan berbentuk bulat, sebagian lagi pipih, sangat berbeda dengan nisan yang ada saat ini. Bila diperhatikan, bukan seperti makam-makam warga biasa. namun sayangnya tidak satupun terlihat ada tanda ataupun nama pada nisan tersebut.

Lokasi makam yang hanya berjarak sekitar 15 meter dari laut Selat Bengkalis ini juga punya hal-hal unik, seperti kondisi wilayah pemakaman yang lebih tinggi dan bertanah liat. Jika pasang besar terjadi, lokasi ini seakan tak disentuh air laut sedikitpun. sementara disekitarnya, bahkan di beberapa pemukiman warga yang jaraknya lebih dari 500 meter dari laut, tergenangi pasang.

Dalam perjalanannya, pembangunan tersebut menimbulkan permasalahan, pro dan kontra ditengah masyarakat, akibat penebangan pohon -pohon di area makam.

Ketua BPD Desa Pangkalan Batang, Heri Yadi kepada wartawan mengatakan, beberapa hari lalu ada pengaduan masyarakat yang disampai kepada kami mengenai rencana pembangunan kuburan bersejarah, dimana mereka meminta agar tidak merusak alam yang ada. untuk itu sengaja kami mengelar rapat agar kita bisa duduk bersama dan berdiskusi." kata Heri

Lanjutnya lagi, kami tidak mau terjadi permasalahan atau pun konflik ditengah masyarakat dikemudian hari. oleh sebab itu sebagai penampung aspirasi masyarakat kami mengajak masyarakat berdiskusi bersama dan menyelesaikan permasalahan dengan baik." ujar Heri

Sementara itu, Ijok salah satu tokoh masyarakat setempat sangat mendukung pembangunan area makam tersebut asal tidak merusak lingkungan sekitar.

"Saya sangat mendukung dengan pembangunan makam bersejarah ini, silakan dibangun, kami ingin desa kami maju, tapi jangan dirusak hutan konservasi di area makam yang ada." pinta Ijok

Katanya lagi, kita disini mencari solusi bagaimana kedepannya pembangunan makam bersejarah itu sesuai dengan adat kebiasaan di desa kita, alangkah baiknya konsep pembangunan kedepan memperhatikan kondisi alam disitu. Jadi pohon pohon yang menjadi cagar alam harus dilindungi, karena ini wilayah yang terdampak abrasi, jadi jangan lah sampai dimusnahkan", harapnya ***






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]