Terjangkit Penyakit Ini, Ratusan Kerbau di Kampar Mati Mendadak


Loading...

KAMPAR, Medialokal.co -- Ratusan kerbau warga Desa Gunung Bungsu, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, akibat dari Septicemia Epizootica (SE) 2022 atau disebut biasa disebut Sapi Ngorok sejak 16. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Faralinda Sari, saat dikonfirmasi membenarkan prihal tersebut.

"Iya benar, kita sudah mendapat laporan dari Dinas Peternakan Kampar ada ratusan kerbau mati akibat SE atau bahasa kita penyakit sapi ngorok," kata Faralinda Sari, Jumat (2/9/2022). 

Faralinda menyebutkan, kerbau tersebut mati karena terinfeksi bakteri Pasteurella Multocida Serotype. 

"Sebenarnya penyakit ini sudah lama, hanya saja jika musim hujan timbul. Terutama hewan ternak yang stres, dan penyakit ini menular sesama hewan ternak," katanya. 

Faralinda menjelaskan, saat ini pihak Dinas Perternakan Kampar sudah turun ke lokasi kerbau mati terpapar SE tersebut. Di mana kerbau yang belum tersebar di wilayah penyebaran sudah ditangani.

"Jadi kendalanya itu kerbau peternak yang mati mendapat vaksin. Karena peternak di sana tidak mau sapinya divaksin. Sekarang petugas kesehatan hewan Kampar saat ini melakukan sosialisasi kepada peternak agar kerbaunya mau divaksin," terangnya. 

Ditanya total kerbau yang mati akibat SE, Bicara Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Riau ini tidak diingat angka juru bicara. 

"Yang jelas sudah ratusan yang mati. Dan penemuan kasus ini sudah kami sampaikan ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI," jelasnya. 

Informasi yang didapat di lapangan total kerbau yang ada di kampung itu sebelum terserang penyakit, populasinya ada sekitar 300-an ekor. Setelah terserang wabah wabah itu tinggal 178 ekor. Takut kerbaunya mati maka cepat-cepat warga jual 178 ekor tersebut.(*)

Sumber berita dan foto : detakindonesia.co.id






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]