MEDIALOKAL.CO -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di daerah tertentu, dilaksanakan secara berkelompok, terintegrasi antar jurusan serta fakultas dan terkoordinasi di tingkat universitas. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Riau ( Umri ) kelompok 36 membantu perangkat desa Penghidupan dalam pelatihan teknik & pengembangan peternakan bebek petelur.

 

Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Kamis (15/09/2022) di Aula Kantor Desa Penghidupan dan dihadiri oleh Sekcam Kampar Kiri Tengah, Kepala Desa Penghidupan beserta perangkat Desa, Ketua BPD, ketua Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat, ketua RT dan RW serta 2 orang narasumber yaitu Drh. Eko Cahyono dan Teguh Kisworo .

Yolanda Aryan Febri selaku mahasiswa jurusan Akuntansi menyampaikan bersama mahasiswa KKN Umri lainnnya dengan dibimbing Dosen Pembimbing Lapangan Fahmi Salsabila S.S, M.Si senang dapat turut serta dalam pelatihan ini.

“Kami senang dapat berkontribusi langsung dalam pelatihan ini karena termasuk pengabdian kepada masyarakat desa Penghidupan,' ujarnya.

Setelah dilakukannya pelatihan ini, juga akan ada pembagian bebek pada hari Sabtu (17/09/2022). Dengan penerima sebanyak 840 penerima dan dibagikan 3 ekor perkepala keluarga, yang mana kegiatan bebek petelur ini dilakukan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Bantuan bebek Desa Penghidupan merupakan bantuan yang berasal dari Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2022 yang disalurkan langsung oleh Kepala Desa Penghidupan Bapak Sul Jufri bersama perangkat Desa Penghidupan. Kepala Dusun I Desa Penghidupan, Syahrial yang turut mengikuti pelatihan ini mengatakan kegiatan bebek petelur ini juga dilakukan pada tahun 2021.

Dalam kegiatan ini mahasiswa KKN sangat membantu dalam kegiatan karena kurangnya personil kader. Mereka melakukan tugas yaitu dalam kegiatan administrasi, Mc, serta melakukan dokumentasi dan persiapan lainnya.

Kepala Desa Penghidupan, Sul Jufri mengaku senang dan terbantu dengan adanya partisipasi mahasiswa KKN UMRI dalam kegiatan bebek petelur ini.

“Ini juga bagian dan bentuk transparansi Pemerintah Desa Penghidupan," ujarnya.(rls)