Masyarakat Tanjung Darul Takzim Tebing Tinggi Barat Pertanyakan Bantuan CSR PT.EMP Malacca


Loading...

MERANTI, Medialokal.co - Masyarakat Desa Tanjung Darul Takzim Kecamatan Tebing Tinggi Barat,  mengecam dan mempertanyakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Emp Malacca Strait.S.A/ITA yang berada di desa nya sampai saat ini tidak berjalan maksimal.

Salah satu yang tidak diperhatikan perusahaan yakni kerusakan infrastruktur jalan, sementara jalan tersebut merupakan akses vital utama masyarakat untuk beraktivitas, ini tentu menjadi pertanyaan bagi masyarakat, kemana dana CSR selama perusahaan ini berdiri.

"CSR itukan meliputi banyak bidang, khusus nya dibidang kesehatan infrastruktur jalan yang sampai saat ini jauh dari kata layak, seharusnya itu diperhatikan," ungkap Taufik salah satu warga Desa.

Ia menjelaskan pemberian bantuan sosial ini, khusus nya di bidang infrastruktur jalan, itu datang nya dari Dana mana? Kalau bukan dari CSR TJSL yang diambil dari keuntungan perusahaan yang disisihkan, sebagaimana merujuk pada UU Perseroan Terbatas dan PP Nomor 47 Tahun 2012." Ungkap nya kepada awak media pada Jum'at, (06/01/2023).

Lanjut nya, Keputusan perusahaan tak hanya semata didasarkan atas motif keuntungan, namun juga harus mempertimbangkan dampak kepada masyarakat di sekitar juga.

Ditempat berbeda, Aldi juga salah satu warga pribumi mengatakan, Seharusnya keberadaan perusahaan berdampak baik dan bisa mensejahterakan bagi desa, khusus nya terhadap perbaikan jalan yang menjadi akses utama masyarakat dan keluhan masyarakat sejak lama.

"CSR itu kan guna nya untuk kesejahteraan masyarakat sekitar, di kemana kan saja dana CSR tersebut? Sudah kembali ke desa belum? Kita aja engga tau, Jalan aja sampai sekarang masih hancur, kata pak bupati bisa menghasilkan minyak 8000 barel perday, masa bantuan jalan aja engga bisa," tandas nya.

Ia juga berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa melihat lebih jeli dan memperhatikan kondisi di desa nya, dengan cara tegas terhadap perusahaan didesa nya khusus nya dalam bantuan CSR  yang seharusnya menjadi hak mereka.

"Bagaimana tercapai nya Meranti cerdas dan bermartabat kalau jalan nya masih hancur, butuh perjuangan anak pribumi yang ingin pergi ke sekolah dengan jalan yang berlubang dan berlumpur, kadang sehingga membuat mereka putar balik untuk pulang kerumah tidak jadi ke sekolah, saya berharap kepada pemerintah khusus nya pak bupati untuk campur tangan dalam urusan ini, khusus nya bantuan CSR yang menjadi hak kami selama ini," harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh mantan ketua pemuda karang taruna Supandi, menulis di akun Facebook nya.

"Selamat Tahun Yang Mengesankan 2022
Selamat Datang Tahun 2023.
Kapan masyarakat Desa Tanjung Darul Takzim merasakan jalan yang bagus ?," Tanya nya diakun Facebook

Ia juga menjelaskan diakun Facebook nya bahwa jalan Tanjung Darul Takzim pernah dibangun pada saat masih dipegang oleh Kabupaten Bengkalis.

"Jalan Tasik Nambus pernah dibangun saat masih dengan Kabupaten Bengkalis dan saat ini sudah 14 Tahun menjadi Kabupaten Kepulauan Meranti.
Penghasil minyak untuk di Kecamatan Tebingtinggi Barat yaitu Desa Kundur, Desa Tenan, Desa Tanjung dan Desa Tanjung Darul Takzim," tulis nya.

Menanggapi hal tersebut, awak media langsung konfirmasi kepada Bupati Adil melalui pesan WhatsApp namun tidak ada tanggapan dan dilihat dari status pesan sudah masuk dan dibaca.

Awak media juga melakukan konfirmasi ke WhatsApp pihak PT.EMP melalui bidang Humas II Muaznam, ia hanya mengatakan "Waalaikumussalam, dengan bapak siapa ini."

Setelah itu, ia mengatakan akan ada tim nya yang menghubungi awak media.

"Baik pak dodi, nanti ada tim kita yg on akan diskusikan. Saya masih off pak." Kata nya.

Hingga berita ini diterbitkan tak kunjung ada tanggapan yang jelas.

Reporter. Dodi






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]