Bermodus Akan menikahi, Petani Cabuli Pelajar 6 Kali di Laporkan ke Polsek Bangko Pusako


Loading...

ROHIL, MEDIALOKAL.CO - Kelabui seorang pelajar yang masih berusia 15 tahun, dengan dalih akan menikahi. Seorang petani (30) yang sudah berkeluarga dan mengaku lajang kepada korbannya di laporkan ke Polsek Bangko Pukaso, Polres Rokan Hilir, Sabtu (04/02/2023).

Kapolres Rokan Hilir (Rohil) AKBP Andrian Pramudianto SH SIK MSi melalui Kasi Humas Polres Rohil AKP Juliandi SH membenarkan adanya penerimaan laporan Polisi dan pengungkapan tindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak, Ahad (05 - 02 -2023).

Awalnya Ketua RT setempat ( saksi) dan beberapa warga datang kerumah pelapor mempertanyakan keberadaan terlapor yang datang dan menginap dirumah Pelapor, lalu saudara RT bersama warga langsung membawa anak pelapor (Korban) dan Terlapor tersebut kepolsek bangko Pusako karena diduga telah melakukan persetubuhan.

Kemudian, Pelapor datang ke Polsek lalu bertemu dengan anak pelapor (Korban) dan memberitahukan kepada pelapor Jika Terlapor ternyata sudah berkeluarga atau sudah ada istrinya dan anak Pelapor mengakui telah disetubuhi oleh Terlapor sebanyak 6 kali.

Loading...

Mendengarkan hal tersebut Pelapor terkejut karena pengakuan Terlapor selama ini masih lajang atau belum menikah kepada pelapor dan kepada suami pelapor.

Selanjutnya unit Reskrim melakukan introgasi terhadap tersangka dan berdasarkan pengakuan tersangka mengakui perbuatannya telah melakukan persetubuhan terhadap korban sebanyak 6 kali, dan selama berkenalan dengan korban tersangka mengakui masih lajang dan berjanji akan menikahi korban.

"Akibat kejadian tersebut pelapor merasa tidak senang dan melaporkan kejadian tersebut kepolsek Bangko Pusako untuk proses lanjut," jelas AKP Juliandi.

Barang bukti, 1 Helai baju tidur warna hijau bercorak batik, 1 Helai Celana panjang training warna abu abu, 1 Helai bra warna cokelat dan 1 helai celana dalam warna putih. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya terlapor disangkakan.

"Pasal 76(D) Jo pasal 81 ayat (1) ,ayat (2)  Undang – Undang Nomor 17 tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak," imbuhnya.(*)

Laporan : Riski






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]