Mayat Yang Ditemuakan Mengapung Di Sungai Perbatasan, Ternyata Korban Kekerasan Satpam Kebun


Loading...

ROHIL, MEDIALOKAL.CO - Ditemukananya Mayat Amirullah (50) yang mengapung di sungai perbatasan riau - sumut beberapa hari yang lalu ternyata akibat dari kekerasan dari diduga lima orang Sappam Kebun sawit di Kepenghuluan Bakti Makmur, Kecamatan Bagan SinembahSinembah, Ahad (19-02-23).

Tidak bergerak lambat, Tim Opsnal Gabungan Sat Reskrim Polres Rokan Hilir dan Tim Opsnal Polsek Bagan Sinembah berhasil melakukan penangkapan terhadap 5 (Lima) anggota Satuan Pengamanan (Satpam) kebun sawit areal 500 hektar diKepenghuluan Bakti Makmur Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Kelima Satpam tersebut berinisial M Alias Mul (52), S (32), H (31), M Siregar (52) dan S (52) merupakan warga Dusun Bakti, tepatnya di Simpang Ompong Kepenghuluan Bakti Makmur Kecamatan Bagan Sinembah diduga menganiaya Amirullah (50) warga Dusun Bhakti Sei Daun hingga tewas.

Berdasarkan data yang dirangkum dari Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto SH SIK MSi melalui Kasi Humas AKP Juliandi SH dalam keterangannya mengatakan terkait penangkapan terhadap lima terduga pelaku ini sehubungan dugaan penganiayaan kepada Amirullah (korban) secara bersama-sama sampai menyebabkan korban meninggal dunia.

Loading...

Dijelaskan nya, terungkap kasus penganiayaan hingga menghilangkan nyawa korban setelah seorang pemanen sawit bernama budi menemukan jenazah pria mengapung di dalam aliran sungai daun perbatasan Rohil - Labusel (Sumut), pada Jumat (17-02-2023) Sekira Pukul 13.30 Wib. atas hal tersebut saksi melaporkan kepada pemilik kebun yang bernaman Kadon dan Pihak Polsek Bagan Sinembah Guna untuk di evakuasi dan peroses hukum lebih lanjut.

Dari hasil keterangan Saksi Riski Syahputra, sebelumnya, saat itu bersama Amirullah (korban)  Pada Rabu (15-02-2023) Simpang STOP Dusun Bakti Mulia Kepenghuluan Bakti Makmur Tepatnya di Perkebunan Kelapa Sawit Milik Sembiring mengambil berondolan dibekas tumbangan sawit.

Saksi juga menjelaskan kata juliandi, bahwa berondolan yang telah di ambil tidak dibawa dikarenakan kendaraan sepeda motor tidak memadai dan pada saat keluar di tengah perjalanan di kejar oleh centeng/scurity penjaga kebun dengan mengunakan sepeda motor kurang lebih 5 (lima) unit hingga terjadilah pengejaran saat itu dan korban korban ditemukan dan dipukul bertubi-tubi.

Juliandi melanjutkan, Saksi sempat mendengar suara "AMPUN BANG - AMPUN BANG - AMPUN BANG" dari persembunyian di dalam semak belukar. Setelah itu saksi tidak ada mendengar suara apa -apa lagi dan tak lama mendengar suara sepeda motor tersebut pergi lalu ia keluar dan langsung kembali ke rumah.

"Setelah beberapa hari saksi tak pernah bertemu dan melihat Korban hingga jenazah di temukan," jelaskan saksi kepada pihak kepolisian.

Setelah Jenazah Korban di temukan, pada sabtu (18 - 02 - 2023) Istri Korban Samsiati (46) melapor kepolsek Bagan Sinembah, kemudian Tim Opsnal Gabungan Sat Reskrim Polres Rokan Hilir dan Tim Opsnal Polsek Bagan Sinembah melakukan Penyelidikan di sekitar lokasi kejadian dan dalam waktu kurang dari  24 jam Tim Opsnal Gabungan Sat Reskrim Polres Rokan Hilir dan Tim Opsnal Polsek Bagan Sinembah berhasil melakukan penangkapan terhadap (Lima) Orang diduga Pelaku Pembunuhan tersebut.

Kemudian Tim Opsnal Gabungan Sat Reskrim Polres Rokan Hilir dan Tim Opsnal Polsek Bagan Sinembah membawa Pelaku serta 3 (tiga) buah senapan angin, 1 (Satu) Unit Sepeda Motor Merek Honda Trondol Milik Korban dan 4 (Empat) Pasang Sepatu Boot Ke Polsek Bagan Sinembah guna dilakukannya penyidikan dan  proses hukum lebih lanjut.

Hasil introgasi terhadap 5 (Lima) terduga pelaku melakukan pemukulan secara bertubi-tubi hingga menyebakan korban lemas dan tidak bergerak. Melihat korban tidak bergerak Kelima pelaku memutuskan untuk bersama-sama membuang dan melemparkan korban ke dalam sungai yang mengalir berjarak 2 (dua) meter dari tempat pemukulan.

"Setelah membuang dan melemparkan korban ke sungai, kelima pelaku menjemput sepeda motor milik korban dan membawanya ke simpang empat dan berdiskusi untuk membuang sepeda motor tersebut ke dalam parit bekoan dengan cara diangkat bersama-sama dan melemparkannya," terangnya.(*)

Laporan : Riski






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]