Masyarakat Geram Terhadap PT.GSI Tidak Sesuai Dalam Pembayaran Kompensasi Kegiatan Seismik 3D


Loading...

MERANTI, MEDIALOKAL.CO -- Pembayaran kompensasi pihak PT.GSI (Gelombang Seismik Indonesia) kepada Puluhan masyarakat penerima kompensasi yang terkena titik tanah lubang bor di Desa Tanjung Darul Takzim, Tebing Tinggi Barat (TTB), tidak mendapatkan respon yang baik. Malah sebaliknya, banyak yang protes dan kesal karena tidak sesuai dampak dan kerusakan dengan kegiatan seismik 3D yang dilaporkan dilapangan.

Lantaran nya, pembayaran uang kompensasi dari PT. Gelombang Seismik Indonesia (GSI), Minggu (19/03/2023) pagi, di kantor Desa Tanjung Darul Takzim, sehingga banyak yang kecewa dan meleset dari pembayaran uang meter maju, lubang bor, dan kerusakan tanam tumbuh diakibatkan oleh kegiatan survey PT.GSI.

Salah satu penerima kompensasi kesal saat pembagian dikantor desa. Ia mengatakan bahwa perjanjian awal satu titik lubang bor dibayar 100 ribu dan maju meter dibayar 4000 ribu permeter.

"Ditanah saya terkena ada 7 titik lubang bor tetapi yang dibayar hanya 1 lubang bor dikemana kan yang lain nya," kesal nya.

Loading...

Lanjut nya, ia juga heran kalau yang terdata hanya 1 lubang bor kenapa bisa bisa nya sampai minta 2 surat tanah.

"Yang menjadi pertanyaan seharusnya 1 lubang bor cukup 1 surat tanah aja, ini kenapa harus minta 2 surat tanah? kan aneh," ungkap salah satu penerima kompensasi.

Hal senada juga dikatakan salah satu penerima kompensasi terhadap lubang bor yang dilakukan oleh pihak PT.GSI. ditanah nya terkena 4 titik lubang bor tapi yang dibayar hanya 1 lubang juga.

"Iya, ibuk juga gitu yang dibayar hanya 1 lubang bor, tetapi dilapangan ada 4 lubang bor. Namun pada saat pencairan 1 lubang bor ini diminta 2 surat tanah, hanya saja surat tanah ibuk yang satu nya lagi ada dibank," jelasnya.

Terpantau awak Medialokal.co, banyak bapak dan ibuk-ibuk yang diluar kantor Desa mengeluhkan dan protes dan ada juga mengeluarkan kata-kata yang permeter nya ga dibayar. Tetapi, semua lubang nya dibayar.

Mendengar hal tersebut, awak media langsung menanyakan kepada pihak PT.GSI disaat sela sela membagikan kompensasi kepada masyarakat. Ia hanya mengatakan bahwa akan mereka catat yang tidak sesuai dilapangan.

"Baik, saya catat aja atas nama siapa, dan berapa lubang yang belum dibayar kan nanti kita koordinasi sama kepala desa," singkat nya.

Awak media juga melakukan konfirmasi melalui WhatsApp Kepada kepala Desa Tanjung Darul Takzim, Basri Rasyid pada Senin, (20/03), untuk mencari kepastian kapan akan dicairkan lagi oleh pihak PT.GSI. Namun, belum ada komentar sama sekali yang dilontarkan oleh nya.

Awak media juga sudah melakukan berbagai upaya untuk konfirmasi Kepada pihak Humas PT.GSI Anton, melalui Admin GSI pada Senin, (20/03) melalui WhatsApp.Namun, seperti menghindari awak media untuk konfirmasi kejadian tersebut.

"Maaf ya pak saya ga dikasih ijin untuk kasih nomor nya ke bapak. Baiknya bapak minta ke orang yang kasih nomor saya ke bapak saja. Terima kasih," kata nya.

Sementara itu awak media juga sudah berupaya menunggu semaksimal mungkin konfirmasi. Namun, Hingga berita ini diterbitkan, tak kunjung ada keterangan dan kepastian dari pihak PT.GSI.(*)

Laporan : Dodi






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]