Pasien Di Terlantar kan Membuat Citra RSUD Semakin Parah, Ini Tanggapan Bupati Meranti Terkait Kronologi Masalah Dokter Di RSUD


Loading...

Meranti, Medialokal.co -- Ternyata sebelum masalah Dokter beredar dimedia, Dokter Irfan Hamidi dan Dokter Bhenry dianggap ada percekcokan dan tidak profesional dalam menjalankan tugas yang telah diamanahkan.

Hal itu diungkapkan salah satu pasien yang berinisial ER yang ditangani oleh dokter chairul pada tanggal 22 September 2023.

Asal mula nya, dokter Bhenry memasuki ruang operasi saat pasien berinisial ER akan dioperasi dan akan dibius untuk melanjutkan operasi lahiran. Namun, dokter Irfan menegur dokter Bhenry lantaran dokter Bhenry pulang terlebih dahulu padahal belum jadwal nya. Akan tetapi untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan dokter Bhenry langsung keluar meninggalkan ruang operasi. Sedangkan masih ada pasien yang kesakitan untuk cepat ditangani.

"Pertame, dokter tu (Irfan Hamidi) beradu mulut negur dokter (Bhenry) yg mau suntik bius aku diruang operasi dh mau disuntik aku tu tapi de malah keluar dokter yg anestesi tu, sampai tk jadi disuntik aku, diganti dokter cwek (Devi) untuk nyuntik, nunggunye lama betul sampai mau ngejen aku tepekik sakit, gemetar pula diruang operasi dingin, dh tu baru lah disuntik," jelas nya pada awak media melalui Via WhatsApp pada Senin, (02/10) malam.

Loading...

Lanjut nya, masih dengan keadaan kesal melihat tingkah dokter tersebut yang langsung pergi meninggalkan ruangan operasi. Seharusnya, mereka harus melihat situasi dan kondisi kalau pun ada masalah diselesaikan sesudah selesai operasi.

"Pantas tak dokter macam gitu? Sedangkan Ade pasien yg dah nunggu Lame disitu?," tanya nya seperti heran melihat ada nyawa seperti tidak berharga.

Saat mengetahui anak nya meninggal, tak terbendung lagi tangisan histeris yang ia luapkan.

Pasien tersebut sangat kesal terhadap pelayanan dan sikap tidak profesional sebagai profesi dokter, sampai menimbulkan rasa trauma dan tidak mau lagi datang ke RSUD.

"Kalau menurut aku si iye, sebab kalau die profesional kenape die keluo? Harus de selesaikan dulu tugas die. Jadi terlantar aku nunggu dokter devi untuk nyuntik bius aku," kesal nya.

Lanjut nya, ER juga sangat menyayangkan sikap yang dilakukan oleh dokter Irfan yang menegur tidak melihat kondisi terlebih dahulu.

"Iyalah memang tak profesional, aku tu masih sadar lagi, aku dengo dan nengok ape yang terjadi," kesal nya.

Untuk mendapatkan keterangan yang lebih akurat, awak media menghubungi Direktur RSUD melalui Via WhatsApp pada Selasa (03/10). Namun, sampai saat ini belum ada tanggapan yang diberikan kepada awak media.

Dan juga awak media menghubungi Bupati Kepulauan Meranti, H.Asmar melalui Via WhatsApp pada Selasa, (03/10). Ia hanya mengirim stiker terima kasih dan menyuruh menunggu karena lagi diproses.

"Sabar lagi diproses ini," singkat pak bupati saat dikonfirmasi.

Untuk diketahui, RSUD sangat penting bagi masyarakat Kepulauan Meranti karena salah satu fasilitas kesehatan yang sering dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu pelayanan RSUD harus dievaluasi untuk menaikkan citra pelayanan RSUD Dimata masyarakat kembali.(*)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]