Sungai Kuansing Rusak karena PETI, Mursini Minta Penambang Alih Profesi Jadi Petani

Foto : Bupati Kuansing, H Mursini

Loading...

PEKANBARU - Maraknya penambangan emas tanpa izin (PETI) yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab menyebabkan aliran Sungai Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau tercemar. Padahal, sungai merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat di Negeri Pacu Jalur tersebut.

"Sungai sudah rusak karena tambang emas dan ikan pun mulai hilang karena tambang," ungkap Bupati Kuansing, H Mursini kepada GoRiau.com dalam acara seminar dan lokakarya berbasis lingkungan hidup di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Kamis (2/11/2017).

Menurutnya, hal ini lah yang mengakibatkan masyarakat di sepanjang aliran Sungai Kuantan, mulai dari Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Gunung Toar, Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti tidak bisa lagi memanfaatkan sungai itu untuk berbagai keperluan, seperti nelayan yang mencari ikan, untuk minum, mandi dan keperluan lainnya.

Selama ini, lanjut Mursini, sudah banyak alasan yang diucapkan oleh para penambang, salah satunya karena tidak adanya mata pencaharian, sehingga mereka menambang secara ilegal. Maka dari itu, pihaknya kini mengadakan seminar untuk mengedukasi masyarakat dengan tujuan agar mereka bisa beralih profesi menjadi petani di bidang pertanian.

Loading...

Dengan seminar tersebut, ia berharap, secara menyeluruh tidak hanya menghentikan aktivitas penambangan, tetapi juga mengalihkan aktivitas baik yang bersifat ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga orang yang bekerja ditambang bisa beralih ke pertanian dan perkebunan.

"Nantinya ini juga sangat bermanfaat bagi nelayan karena dengan demikian populasi ikan akan semakin meningkat dan pendapatannya juga akan meningkat," tandasnya. (*)


Sumber : Goriau.com 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]