MEDIALOKAL.CO - ASUPAN serat harian pada seseorang dianggap kurang, karena tren makan buah dan sayuran kurang disenangi masyarakat. Namun saat ini banyak penggantinya yang lebih praktis dikonsumsi dan aman.

Saat seseorang kurang mendapat asupan serat, dampaknya bisa memicu kolesterol dan lemak jenuh tinggi. Itu biasanya didapati oleh orang-orang yang suka makan junk food.

Jelas dampaknya berpengaruh pada risiko obesitas. Di masa mendatang, seseorang pun bakal menerima risiko penyakit tidak menular yang mematikan.

Data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) tahun 2016 menunjukkan, 20,7% penduduk Indonesia di atas 18 tahun mengalami obesitas. Selain obesitas, data dari Sample Registration Survey tahun 2014 juga menunjukkan bahwa 6,7% penduduk Indonesia terkena diabetes. Sebesar 12,9% penduduk terkena penyakit jantung koroner, dan 21,1% menderita stroke.

"Tingginya persentase obesitas dan berbagai penyakit lainnya sangat besar. Banyak cara yang diharapkan mampu mencegah timbulnya penyakit tersebut," kata CEO PT Anugrah Inti Makmur Indonesia Edward, lewat keterangan Flimty yang diterima Okezone, Selasa (13/11/2018).

Saat ini banyak minuman kesehatan yang bisa membantu seseorang mencegah gangguan pencernaan. Apalagi, disertai dengan fungsi mengurangi kotoran dan lemak dalam tubuh. Juga kandungan goji berry untuk menangkal radikal bebas.

Pastinya saat membeli produknya harus memperhatikan komposisinya. Pilih bahan dengan kandungan psyllium husk yang terdiri atas 66%, serat larut, serta 34% serat tidak larut alami.

Dia menjelaskan, di dalam pencernaan manusia, serat larut tersebut berfungsi sebagai penyerap air, serta pembentuk gel yang mampu mengikat makanan. Ada juga gula, kolesterol, dan lemak dalam perut dan mengangkutnya menuju usus besar. Lebih lanjut, serat tidak larut berfungsi untuk membantu pergerakan kotoran di usus.

"Seseorang juga penting untuk mengatur intensitas buang air besar. Karena ini berguna untuk proses detoksifikasi dan pembersihan racun usus," kata dia.

(okezone.com)