TKN Jokowi Sindir Beda Mardani-Prabowo, BPN Singgung BBM Tak Jadi Naik


Loading...

MEDIALOKAL.CO - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menyindir perbedaan pendapat antara Prabowo Subianto dengan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Mardani Ali Sera. BPN Prabowo-Sandiaga Uno membela. 

Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade membantah, perbedaan pendapat tersebut karena ketidakjelasan program peningkatan kualitas pendidikan yang dimiliki paslon nomor urut 02. Namun, karena program yang merupakan usulan pribadi Mardani itu belum dibicarakan dalam rapat tim.

"Ini bukan soal program tidak jelas, tapi ini kan usulan pribadi Pak Mardani. Belum dibicarakan di tim BPN," kata Andre, kepada wartawan, Rabu (22/11/2018). 

Andre menegaskan, Prabowo-Sandiaga memiliki program jelas bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan menaikkan gaji guru. Namun, usulan menaikkan gaji Rp 20 juta/bulan butuh kajian yang lebih dalam. 

Loading...

"Pak Prabowo tentu menyampaikan dalam segi anggaran APBN kita kan saat itu tertekan, dan itu harus dikaji dan itu juga dilengkapi dengan pernyataan Bang Sandi, niat kita untuk menaikkan gaji guru, gaji seluruh ASN tentu ada, termasuk TNI polri," tuturnya. 

"Tapi harus dikaji berapa sih kemampuan kita yang paling pas, supaya tidak membebani APBN," sambung Andre. 

Andre pun meminta Ace untuk tak mengurusi 'rumah tangga' timses Prabowo-Sandiaga. Andre meminta Ace untuk fokus pada TKN dan lantas menyinggung kebijakan Jokowi soal kenaikan harga BBM. 

"Mendingan Bang Ace ngurusin presidennya. Yang lebih parah kan kubunya bang Ace, misalnya sudah diumumkan Jumat, yang paket kebijakan ekonomi jilid 16, yang 54 diprotes jadi 25, sama seperti BBM. Dua jam diumumin terus direvisi. Ada trial and error dalam mengambil keputusan, coba dulu, dikomplain orang baru direvisi. Itu kebijakan negara lho," bebernya. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, mengusulkan guru dengan kualifikasi tertentu akan digaji Rp 20 juta per bulan, namun ide itu disangsikan oleh Prabowo yang berstatus capres. Perbedaan pendapat itu dikomentari Tim Jokowi. 

Tim Jokowi menyebut Prabowo-Sandi sepertinya kurang memiliki program jelas bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dia kembali menyoroti beda pendapat antara Prabowo dan Mardani. 

"Pernyataan Mardani ini mengisyaratkan ketidakjelasan program peningkatan kualitas pendidikan yang dimiliki pasangan Prabowo-Sandi," ujar juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily dalam keterangannya, Kamis (22/11/2018). 

(detik.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]