TEMBILAHAN-Semenjak terjadinya Pandemi Covid-19 dua tahun yang lalu, banyak sekali terjadi perubahan dalam bertransaksi pada kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya dalam bidang ekonomi. Ekonomi digital yang berkembang di Indonesia memberikan dampak yang sangat positif. Apalagi negara Indonesia adalah negara dengan potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi di era digital. Tentunya kaum milenial juga merasakan langsung manfaat dari digitalisasi tersebut.

Mengelola keuangan pribadi menjadi lebih mudah dan efisien berkat berbagai teknologi dan aplikasi yang tersedia. Jika dibandingkan dengan  generasi terdahulu, cara millenial dalam mengelola keuangan pasti berbeda. Perubahan teknologi dan digitalisasi perbankan yang menjadi penyebab terjadinya perbedaan tersebut.   Bidang industri yang berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi mempengaruhi dan membawa perekonomian negara secara positif serta membuat masyarakat memasuki era ekonomi digital. Terkhususnya terkait dengan layanan perbankan. Digitalisasi dalam perbankan telah dikenal baik oleh masyarakat dan mengubah gaya hidup mereka. 
Pengelolaan Keuangan menurut Purba et al., (2021:114) pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan dana usaha. Sedangkan menurut Devas (2007:279) pengelolaan keuangan berarti mengurus dan mengatur keuangan dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan di era digitalisasi saat ini sangat dipermudah. Masyarakat tidak hanya melakukan penyimpanan uang di bank dan menunggu untuk mendapatkan bunga setiap bulannya. Di era sekarang, mereka dapat melakukan investasi, berbelanja bahkan pembayaran dengan sangat mudah menggunakan produk digital. Misalnya saja, mereka ingin melakukan investasi, cukup dengan bermodalkan smartphone dan ‘duduk manis’ dirumah mereka dapat melakukan investasi melalui platform investasi online dengan bermacam bentuk investasi seperti P2P, reksa dana, saham, obligasi dan lain sebagainya. Salah satu aspek yang sangat penting dalam mengelola keuangan di era digital adalah memiliki pemahaman yang cukup mengenai risiko dan peluang dalam investasi digital. Banyak instrumen investasi yang tersedia saat ini, seperti cryptocurrency, saham digital, dan emas digital, menawarkan potensi keuntungan yang besar, tetapi juga disertai dengan risiko yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk terus mengedukasi diri mengenai investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan yang diinginkan.
Selain itu jika ingin berbelanja, masyarakat tidak perlu lagi harus pergi kepasar untuk hanya sekedar membeli baju. Banyak aplikasi e-commerce yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbelanja. Dengan hanya bermodalkan smartphone dan mengklik barang yang ingin dibeli, masyarakat hanya perlu menunggu barang tersebut dirumah untuk diantarkan ke alamat secara langsung. Berbagai kemudahan tersebut tanpa disadari merupakan manfaat dari penggunaan digitalisasi.

Ketika masyarakat ke swalayan untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga, mereka tidak perlu membawa dompet yang tebal untuk menyimpan uang. Cukup membawa smartphone dan membayar lewat aplikasi yang mendukung Qris mereka telah dapat melakukan pembayaran dengan mudah. Hal ini juga dapat menghindari terjadinya pencurian yang tidak diinginkan.
Namun, di sisi lain, kemudahan dalam bertransaksi secara digital dibarengi dengan munculnya tantangan dan risiko yang harus dihadapi oleh masyarakat. Misalnya dari aspek keamanan, masifnya transaksi digital di tengah masyarakat mengundang kehadiran kejahatan siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Beberapa modus kejahatan siber yang kerap kali dihadapi saat ini adalah pencurian identitas, phishing, kejahatan carding, serangan ransomware, penipuan online skimming, pemalsuan data, dan OTP Fraud. 
Adanya tindakan tersebut tentu mengancam keamanan baik  bagi masyarakat maupun lembaga keuangan. Oleh karena itu, kolaborasi antara otoritas terkait mulai dari kepolisian, Otoritas Jasa Keuangan, dan lembaga keuangan dapat dilakukan dengan membentuk satgas satuan penipuan digital atau kejahatan transaksi digital.
Demi menjaga keamanan serta kenyamanan dalam bertransaksi digital, masyarakat perlu menumbuhkan awareness-nya untuk bersama-sama membangun langkah preventif. Seperti Menggunakan kombinasi password atau pin yang rumit serta menggantinya secara berkala. Selain itu, abaikan setiap tautan yang tidak dikenali untuk menghindari penggunaan aplikasi atau software yang berasal dari situs yang tidak resmi 
Mengelola keuangan di era digital memang memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan cara konvensional. Dengan memanfaatkan berbagai alat digital yang ada, kita bisa mengatur pengeluaran, berinvestasi, serta menabung dengan cara yang lebih efisien dan efektif. Namun, penting untuk selalu mengedukasi diri dan memahami risiko yang terlibat, agar Anda bisa memanfaatkan keuangan di era digital secara maksimal.

Penulis : DESI AFRIANTI
YESI YANDRA NITAMI
Magister Manajemen Universitas Lancang Kuning