17 Berkas Perceraian PNS Diterima, Pemko Dumai Gelar Giat Pembinaan

Foto : Sejumlah tenaga pendidik di Kota Dumai yang mengikuti kegiatan pembinaan terkait angka perceraian guru PNS oleh Pemko Dumai

Loading...

DUMAI - Terhitung hingga bulan November 2017, Pemerintah Kota Dumai melalui Inspektorat Kota Dumai menangani sebanhak 17 berkas perceraian Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan pemerintah Kota Dumai. Sementara itu 11 diantara nya merupakan berkas milik Guru PNS.

Maka dari itu Pemko Dumai menggelar giat pembinaan kepada guru atau tenaga pendidik terkait tinggi nya angka perceraian yang dilakukan Guru PNS dilingkungan pemerintah Kota Dumai, pada Kamis (9/11) di Gedung Pertemuan Pendopo Sri Bunga Tanjung.

Dilansir dari spiritriau.com, Kegiatan yang diikuti ratusan guru perwakilan dari berbagai sekolah ini dibuka langsung oleh Walikota Dumai, H. Zulkifli As. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa dirinya sebagai pemimpin sangat mendukung setiap usaha untuk melestarikan pernikahan seluruh aparatur pemerintah, karena selain perpecahan rumah tangga akan membawa banyak persoalan Baik disaat prosesnya, maupun di kemudian hari, bagi pasangan suami istri, anak-anak dan kedua belah pihak keluarga, perceraian ASN menuntut proses yang tidak mudah. 

"Untuk itulah saya mengharapkan kepada seluruh peserta untuk benar-benar mengikuti acara ini sampai tuntas sehingga dapat mengambil pengajaran dan pelajaran yang dapat digunakan dalam menghindari perceraian dalam rumah tangga," kata Walikota.

Loading...

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai, H. Sya'ari menyampaikan bahwa beberapa permasalahan yang menjadi penyebab terjadinya perceraian diantaranya adalah masalah komunikasi antara suami istri yang kurang baik, serta ego dari masing-masing pasangan.

Perwakilan Kemenag Kota Dumai, Muhammad Subhan juga menyampaikan bahwa sebuah pernikahan atau keluarga juga harus sering diasah agar tajam, diasah secara mental agama nya agar kokoh menghadapi beragam permasalahan yang timbul.

"Ciri keluarga yg samara adalah anggota keluarga taat ibadah, memiliki rasa tanggung jawab, komunikatif dan akrab, beradab / berakhlak mulia, memberi manfaat kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa," tambahnya.

Selain itu beliau juga menyampaikan beberapa kiat mengatasi problem rumah tangga adalah dengan memperkuat iman dan ibadah, berusaha menikah dengan sekufu, pembagian tugas diperjelas, menambah ilmu dan wawasan, saling meminta maaf, melakukan relaksasi, rekreasi, silaturahim, lues dalam berinteraksi, siap jadi pendengar yang baik, dan perbanyak lah istighfar. (Src) 






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]