Tim Masih Observasi Penyebab Wanita Berbobot 350 Kg di Kalteng
MEDIALOKAL.CO - Tim dokter masih melakukan observasi penyebab Titi Wati (37) menjadi berbobot 350 kg. Untuk melakukan tindakan medis, tim dokter masih mengalami banyak kendala teknis.
"Soal penyebab berat badannya, masih kami lakukan observasi," kata Kepala Dinas Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng), dr Suyuti Syamsul, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (8/1/2019).
Dari observasi awal, Titi mengalami kegemukan karena terus makan tanpa henti. Pemasukan energi banyak, tapi tidak ada aktivitas. Duduk dan jalan juga tidak bisa.
"Kalau dari wawancara, dia mengaku suka makan cemilan manis dan itu tidak bisa berhenti," ujar Suyuti.
Untuk mendapatkan diagnosis ilmiah, perlu dilakukan pemeriksaan medis di rumah sakit. Namun untuk membawa Titi ke rumah sakit, bukan perkara gampang.
"Untuk evakuasi ke rumah sakit, harus membongkar pintu atau lewat jendela. Itu kalau diizinkan keluarga," tutur Suyuti.
Kini Titi hanya bisa tiduran di rumah kontrakannya di Palangkaraya, Kaltim. Pemprov Kalteng terus menggelar rapat untuk melakukan tindakan terbaik buat Titi.
(detik.com)
Berita Lainnya
Jum'at Berkah, Polsek Gaung Anak Serka Berbagi Sembako Kepada Warga
Kapolsek Gaung Anak Serka Beserta Personil Laksanakan Program Jum'at Curhat Bersama Warga
Polisi Masih Diminati Anak Muda, Ribuan Pelamar Padati Mapolda Riau
Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
Sambangi Kampung Pancasila, Babinsa Koramil 03/Tpl Serda Riko Saputra Lakukan Komsos
Peduli Korban Kebakaran, Babinsa Koramil 03/Tpl Berikan Bantuan Sembako ke Warga
Jum'at Berkah, Polsek Gaung Anak Serka Berbagi Sembako Kepada Warga
Kapolsek Gaung Anak Serka Beserta Personil Laksanakan Program Jum'at Curhat Bersama Warga
Polisi Masih Diminati Anak Muda, Ribuan Pelamar Padati Mapolda Riau
Seleksi Calon Polisi, Ribuan Peserta Padati Mapolda Riau
Sambangi Kampung Pancasila, Babinsa Koramil 03/Tpl Serda Riko Saputra Lakukan Komsos
Peduli Korban Kebakaran, Babinsa Koramil 03/Tpl Berikan Bantuan Sembako ke Warga