Beberapa Kejanggan di Mega Proyek SPAM Durolis Rohil


Loading...

MEDIALOKAL.CO -Proyek SPAM Regional Durolis merupakan proyek strategis untuk dapat

melayani kebutuhan air minum 3 Kabupaten/kota di Provinsi Riau yakni,

kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Bengkalis. Disingkat

Durolis.Air baku yang akan diolah berasal dari air permukaan yaitu sungai

Loading...

Rokan. 


Bangunan sadap atau intake untuk mengambil air baku ini

terletak di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan kelurahan Melayu

Besar dan Bangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) nyapun terletak

dalam satu kawasan diatas lahan seluas ± 3,5 Ha. Sementara untuk semua 

lokasi ini lahan dibebaskan dari warga seluas 6 Ha.


Mega proyek air minum di Provinsi Riau ini dimulai pekerjaan fisiknya

pada tahun 2017 dengan anggaran sharing APBN, APBD Provinsi dan APBD

Kabupaten/Kota.


Diharapkan SPAM Durolis ini dapat dinimati manfaatnya di tahun 2019

oleh masyarakat Kabupaten Rokan Hilir, pasalnya Anggaran APBD Provinsi 

dan APBDKabupaten Rokan Hilir sebesar Rp 50 Miliar lebih telah menyelesaikan

jaringan perpipaannya dan sambungan ke setiap rumah.Kabupaten Rokan Hilir  

sendiri menggarkan dana sebesar Rp.34,5 Miliar.


Namun dengan kejadian runtuhnya bangunan intake pada hari Jum'at

tanggal 4 Januari 2019 lalu, tentu akan menjadi kendala terhadap

beroperasinya SPAM Regional Durolis di Kabupaten Rokan Hilir.


Di tracking dari LPSE.pu.go.id, informasi pemenang lelang pembangunan

konstruksi penyediaan air baku Durolis yakni PT Monhas Andresrabat

dengan harga penawaran Rp 26.600.000.000. Dari pagu Rp 33.685.452.000.


Sedangkan untuk supervisi dimenangkan oleh PT Riau Multi Cipta Dimensi

dengan harga penawaran Rp 1.035.100.000 dari pagu sebesar Rp

1.050.000.000. Dua perusahan ini masing-masing beralamat di Pekanbaru.

Lalu, Kenapa Bangunan Intake SPAM Durolis Bisa Runtuh?


Pemerhati pembangunan, R. Yudhi Digjawinata menduga penyebab runtuhnya

intake lantaran adanya kegagalan kontruksi. Dia menjelaskan bahwa

menurut UU No.18/1999 tentang Jasa Konstruksi, Pasal 1: Kegagalan

bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh

penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi baik

sebagian atau secara keseluruhan dan/atau tidak sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau

pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa

dan/atau pengguna jasa.


Menurut Yudhi kegagalan bangunan dan kegagalan konstruksi dapat

disebabkan oleh faktor teknis maupun faktor non teknis.

"Faktor teknis terjadi karena adanya penyimpangan proses pelaksanaan

yang tidak memenuhi spesifikasi teknis yang disepakati dalam kontrak,

sedangkan faktor non teknis lebih disebabkan karena proses pra kontrak

(Bidding) maupun tidak kompetenya Badan Usaha, tenaga kerja, tidak

profesionalnya tata kelola manajerial antara pihak-pihak yang terlibat

dalam proyek konstruksi serta lemahnya pengawasan/supervisi," terang

Yudhi yang juga penggiat media ini.


Sedangkan faktor-faktor penyebab kegagalan konstruksi, sebut Yudhi

sangat beraneka ragam, baik yang berasal dari luar (eksternal) maupun

yang berasal dari dalam (internal). Adapun beberapa faktor yang secara

garis besar berpengaruh dan menjadi parameter terhadap kegagalan

konstruksi, antara lain:


1.Kesalahan Dalam Perencanaan


Kesalahan perencanaan merupakan faktor yang sangat penting dan vital

dimana sangat berpengaruh terhadap desain dari perencaan yang akan

dilaksanakan dilapangan, jika dalam aspek perencanaan pihak konsultan

salah memperhitungkan atau menganalisis maka konsekuensi dan dampak

yang dapat ditimbulkan ke depan akan sangat signifikan berpengaruh

terhadap kegagalan fisik bangunan.


Perencanaan dalam hal ini dapat berupa perencanaan desain

fisik/ukuran, perencanaan anggaran, perencanaan mutu, perencanaan

waktu pelaksanaan, perencanaan kelayakan, perencanaan manfaat/benefit,

perencanaan fungsi dan perencanaan yang mendukung terhadap produk

kontruksi yang akan dihasilkan.


2.Kesalahan Dalam Pelaksanaan


Kesalahan pelaksanaan merupakan tindak lanjut dari proses perencanaan

kontruksi, dimana dalam tahap pelaksanaan juga memegang peranan

penting terhadap kegagalan konstruksi yang tentunya lebih berorientasi

kepada pihak pelaksana proyek/kontraktor.


Dalam tahap pelaksanaan faktor-faktor tersebut antara lain dapat dari

segi metode pelaksanaan yang salah, kualitas material yang tidak

sesuai spesifikasi dalam kontrak dan perencanaan, penggunaan tenaga

kerja yang tidak ahli/berpengalaman, penggunaan peralatan yang tidak

efektif, kurangnya pengawasan dan manajemen proyek yang buruk.


"Tentunya jika aspek tersebut dapat lebih diperhatikan maka tingkat

risiko kegagalan konstruksi dari aspek pelaksanaan dapat direduksi,"

pungkas Yudhi.


Dengan kejadian runtuhnya bangunan intake Durolis, Yudhi berharap

aparat penegak hukum masuk untuk menyelidiki penyebab sebenarnya. Dan

bila perlu baik supervisi, perencana maupun kontraktornya diperiksa.


"Supaya kasus ini terang benderang sebaiknya pihak penegak hukum

seperti Kejaksaan maupun kepolisian masuk untuk melakukan

penyelidikan. Karena kita menduga kuat ada kegagalan konstruksi

dibalik runtuhnya bangunan intake Durolis itu," Yudhi menambahkan.


Kadis PUPR  Riau ketika dikonfirmasi spiritriau melalu WhatsAppnya 

 ini kegiatan kementerian dana APBN mas, jawabnya singkat 


Sementara itu, Dinas PUPR Kabupaten Rokan Hilir, Jon Syafrindo 

 melalui  Kepala Bidang Cipta Karya PUPR Kabupaten Rokan Hilir, 

Juwarto didampingi Camat Tanah Putih Tanjung Melawan,

 Nurmasyah ketika ditemui dilapangan mengatakan, bahwa ambruknya 

proyek bangunan Intake ini  bukan tanggung jawab pihak Kabupaten Rokan Hilir. 

Karena proyek pengerjaan Intek ini langsung ditangani oleh PUPR Pusat.

Namun Juwarto mengakui bahwa akibat bangunan Imtek inik runtuh, tentu saja 

 warga masyarakat Kabupaten Rokan Hilir akan batal menikmati air bersih yang 

seharusnya akhir Januari Tahun 2019 sudah selesai dan dapat difungsikan, paparnya (spiritriau.com)






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]